Tugas pekerjaan sebagai imam masjid meliputi memimpin shalat berjamaah, memberikan ceramah agama, dan memberikan nasehat kepada jamaah.
Selain itu, imam masjid juga bertanggung jawab untuk mengurus administrasi dan pemeliharaan masjid, serta merencanakan kegiatan keagamaan di masjid.
Pekerjaan ini juga melibatkan komunikasi dengan jamaah dan bekerja sama dengan komunitas sekitar untuk mengembangkan kegiatan keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Profil orang yang cocok untuk menjadi imam masjid adalah seseorang yang memiliki pengetahuan agama yang mendalam, memiliki kualitas kepemimpinan yang baik, dan mampu berkomunikasi dengan baik dengan jamaah.
Sebagai pemimpin spiritual di masjid, seorang imam juga harus memiliki kesabaran tinggi dan kemampuan untuk memberikan nasihat dan bimbingan kepada jamaah dalam masalah agama dan kehidupan sehari-hari.
Iman Masjid tidak cocok dengan pekerjaan yang membutuhkan kemampuan komunikasi interpersonal yang tinggi dan kepemimpinan.
Ekspektasi miskonsepsi tentang profesi imam masjid adalah bahwa mereka hanya bertugas mengimami shalat dan memberikan khutbah Jumat, padahal kenyataannya mereka juga harus mengurus administrasi, memberikan konseling, dan mengelola kegiatan keagamaan di dalam masjid.
Miskonsepsi lainnya adalah menganggap profesi imam masjid hanya untuk orang tua atau yang memiliki pengetahuan agama tinggi. Padahal, sebenarnya siapa pun bisa menjadi imam masjid dengan syarat memiliki pengetahuan dasar agama dan kemauan untuk belajar serta berpengalaman dalam memberikan pengajaran agama kepada jamaah.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti dai atau ustadz adalah bahwa imam masjid lebih fokus pada pengelolaan dan pelayanan di dalam masjid, sedangkan dai atau ustadz lebih sering berperan sebagai pembicara di luar masjid, memberikan ceramah atau pengajaran agama di berbagai tempat atau lembaga.