Pekerjaan sebagai jurnalis investigasi melibatkan penyelidikan dan pengungkapan kebenaran dalam berbagai kasus.
Tugas utama meliputi melakukan riset mendalam, mengumpulkan bukti, dan mewawancarai saksi-saksi terkait agar dapat menyampaikan informasi yang akurat.
Selain itu, pekerjaan ini juga membutuhkan kemampuan analisis tinggi dan keberanian untuk mengekspos kejahatan, korupsi, atau pelanggaran lainnya demi kepentingan publik.
Seorang yang cocok untuk menjadi jurnalis investigasi adalah individu yang memiliki rasa ingin tahu tinggi, teliti dalam penyelidikan, dan berani menghadapi situasi yang berisiko.
Individu ini juga perlu memiliki kemampuan analisis yang kuat, ketekunan dalam menggali informasi, dan kemampuan komunikasi yang baik untuk mengungkapkan temuan investigasinya secara efektif.
Jika kamu adalah seseorang yang tidak suka melakukan riset dan tidak memiliki keinginan untuk terus mencari fakta baru, maka kamu tidak cocok menjadi seorang jurnalis investigasi.
Miskonsepsi tentang jurnalis investigasi adalah bahwa mereka selalu bekerja sendirian dalam misi memecahkan kasus besar, padahal kenyataannya mereka juga bekerja dalam tim yang terdiri dari penulis, fotografer, dan editor.
Banyak orang berpikir bahwa jurnalis investigasi selalu berhasil mengungkap kebenaran dan membongkar korupsi, tetapi kenyataannya tidak selalu demikian. Mereka sering menghadapi tantangan hukum dan akan kesulitan mengumpulkan bukti yang kuat untuk mempublikasikan cerita yang mereka teliti.
Salah satu perbedaan penting dengan profesi yang mirip, seperti detektif swasta, adalah bahwa jurnalis investigasi bertanggung jawab untuk menyampaikan cerita mereka ke publik dan memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan demokrasi dengan mengungkapkan kebenaran yang tersembunyi.