Kartografer Sejarah

  Profil Profesi

Pekerjaan kartografer sejarah melibatkan pemetaan tempat-tempat sejarah dan peristiwa penting dalam bentuk peta.

Tugas utama meliputi menyelidiki dan mengumpulkan data historis untuk mengidentifikasi lokasi serta membuat peta yang akurat dan representatif.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan komunikasi dengan arkeolog, sejarawan, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan informasi yang diperoleh dapat digunakan dengan tepat dan akurat dalam pembuatan peta sejarah.

Apa saya cocok bekerja sebagai Kartografer sejarah?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Kartografer Sejarah adalah seorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang sejarah, memiliki skill analisis yang baik, dan mampu memberikan visualisasi yang akurat tentang perubahan geografis sepanjang waktu.

Karena pekerjaan ini melibatkan penggunaan teknologi dan perangkat lunak khusus, seorang kartografer sejarah juga harus memiliki kemampuan IT yang baik dan kemampuan adaptasi dengan perubahan teknologi.

Jika kamu adalah seseorang yang kurang tertarik dengan sejarah, tidak memiliki kemampuan analitis yang kuat, dan tidak sabar untuk melakukan penelitian mendalam, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan sebagai kartografer sejarah.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesinya adalah bahwa kartografer sejarah hanya akan fokus pada membuat peta tentang peristiwa sejarah, padahal sebenarnya mereka juga harus melakukan riset mendalam dan analisis terhadap sumber-sumber sejarah.

Ekspektasi yang salah adalah menganggap kartografer sejarah hanya menggabungkan data sejarah dengan teknologi modern, padahal mereka juga harus memiliki pengetahuan mendalam tentang sejarah dan kemampuan interpretasi yang baik.

Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti sejarawan atau geografer, adalah bahwa kartografer sejarah memiliki fokus khusus untuk menggambarkan peristiwa sejarah dalam bentuk visual serta menggunakan metode-metode khusus dalam pembuatan peta sejarah.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Arkeologi
Geografi
Ilmu Sejarah
Antropologi
Geologi
Kehutanan
Ilmu Komputer atau Sistem Informasi Geografis (SIG)
Ilmu Bumi dan Kelautan
Studi Budaya
Pariwisata dan Perencanaan Ruang

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Badan Informasi Geospasial (BIG)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Universitas atau lembaga riset yang memiliki program studi/sektor terkait
Museum Nasional Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS)
Direktorat Jenderal Kebudayaan (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi)
Pemerintah Daerah (Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata, dll.)
Perusahaan konsultan pembangunan atau manajemen proyek
Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang fokus pada pelestarian sejarah dan budaya
Perusahaan teknologi yang memiliki departemen pengembangan aplikasi atau platform terkait sejarah dan budaya