Sebagai Kepala Polair, tanggung jawab utama adalah mengawasi dan menyelenggarakan kegiatan kepolisian di perairan, seperti patroli dan penegakan hukum.
Tugas lainnya meliputi pengaturan dan pengawasan atas personel Polair, koordinasi dengan instansi terkait seperti TNI Angkatan Laut, serta penyusunan strategi dan kebijakan kepolisian di wilayah perairan.
Selain itu, sebagai Kepala Polair juga perlu menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat serta menghadapi berbagai tantangan yang unik, seperti penegakan hukum terhadap tindak kejahatan di perairan.
Profil orang yang cocok untuk posisi Kepala Polair (Polisi Air) adalah seorang yang memiliki pengalaman kerja yang luas di bidang kepolisian, memiliki keahlian dalam pengawasan dan pengendalian operasional di perairan, serta memiliki kepemimpinan yang kuat dan kemampuan membuat keputusan yang cepat dan tepat.
Mengingat tanggung jawabnya yang melibatkan keamanan perairan dan penegakan hukum, seorang Kepala Polair juga harus memiliki integritas yang tinggi, kemampuan berkomunikasi yang baik, serta kedisiplinan tinggi dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Jika kamu tidak memiliki kemampuan berenang yang baik dan tidak menyukai pekerjaan di air, maka kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai Kepala Polair.
Ekspektasi: Kepala Polair dianggap selalu berada di kapal besar dan berlayar di tengah lautan. Realita: Sebagian besar waktu, Kepala Polair bekerja di kantor dan melakukan tugas administratif untuk mengatur operasional Polair.
Ekspektasi: Kepala Polair dianggap selalu menangani kasus-kasus besar seperti pengejaran kapal bajak laut. Realita: Kepala Polair lebih sering terlibat dalam penegakan hukum dan patroli keamanan di perairan yang melibatkan nelayan atau kasus-kasus kecil lainnya.
Perbedaan dengan profesi yang mirip: Kepala Polair berfokus pada penegakan hukum dan keamanan di perairan, sedangkan Kapten Kapal bertanggung jawab untuk mengoperasikan dan mengendalikan kapal serta memastikan keselamatan dan kelayakan kapal.