Kepala stasiun konservasi bertanggung jawab atas pengelolaan stasiun konservasi untuk melindungi dan menjaga keberlanjutan alam dan hewan di wilayah tersebut.
Tugas utama meliputi perencanaan dan pelaksanaan program konservasi, pemantauan populasi hewan, dan menjaga kelestarian habitat alam.
Selain itu, kepala stasiun konservasi juga bertanggung jawab atas koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti instansi pemerintah, akademisi, dan masyarakat, untuk memastikan kerjasama yang baik dalam upaya pelestarian alam dan hewan.
Kepala stasiun konservasi adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang konservasi alam serta kepemimpinan yang kuat.
Kemampuan dalam mengelola sumber daya dan keuangan juga diperlukan untuk mengelola operasional stasiun dengan efisien.
Jika kamu tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan kurang memiliki komitmen untuk melindungi satwa liar, maka kamu tidak cocok untuk menjadi kepala stasiun konservasi.
Miskonsepsi tentang kepala stasiun konservasi adalah bahwa pekerjaannya hanya mengurus hewan dan alam, padahal sebenarnya mereka juga harus mengurus administrasi, manajemen staf, dan mengkoordinasi dengan pihak luar lainnya.
Ekspektasi miskonsepsi lainnya adalah bahwa kepala stasiun konservasi hanya melakukan pekerjaan lapangan seperti melindungi satwa liar secara langsung, padahal sebenarnya mereka juga terlibat dalam perencanaan strategis, penelitian, dan kebijakan konservasi.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti ranger adalah bahwa kepala stasiun konservasi memiliki tanggung jawab yang lebih luas, yaitu mengelola keseluruhan stasiun konservasi termasuk mengatur anggaran, mengawasi tim, dan berkoordinasi dengan pihak terkait, sementara ranger biasanya terlibat secara langsung dalam patroli, pengawasan keamanan, dan pemberian informasi kepada pengunjung.