Mengatur dan mengawasi kegiatan konseling di unit tersebut, termasuk penjadwalan sesi konseling dan koordinasi dengan konselor yang terlibat.
Menyusun program dan kegiatan konseling yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan unit konseling tersebut.
Membantu dalam proses konseling, baik melalui memberikan dukungan kepada konselor maupun memberikan bimbingan kepada klien dalam memahami dan menghadapi masalah yang dihadapi.
orang yang cocok dengan pekerjaan sebagai Kepala Unit Konseling adalah seseorang yang memiliki keahlian dalam mendengarkan dengan empati, memiliki pemahaman yang baik tentang masalah psikologis, dan mampu memberikan bimbingan yang efektif kepada individu yang membutuhkan.
Seorang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah orang yang tidak memiliki kemampuan mendengarkan yang baik dan tidak berempati terhadap orang lain.
Ekspektasi: Kepala Unit Konseling diharapkan hanya melakukan sesi konseling untuk individu yang membutuhkan bantuan. Realita: Sebenarnya, Kepala Unit Konseling juga harus mengelola tim, mengembangkan program konseling, serta melakukan administrasi lainnya.
Ekspektasi: Kepala Unit Konseling dianggap memiliki kemampuan penyembuhan yang luar biasa. Realita: Meskipun memiliki pengetahuan dan keterampilan konseling yang baik, Kepala Unit Konseling tidak bertugas menyembuhkan individu secara langsung, tetapi membantu mereka dalam proses pemulihan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip: Kepala Unit Konseling berbeda dengan Psikolog atau Psikiater. Kepala Unit Konseling fokus pada penanganan masalah emosional dan sosial dalam konteks lingkungan pendidikan atau organisasi, sedangkan Psikolog dan Psikiater lebih cenderung kepada diagnosa dan perawatan masalah kesehatan mental secara umum.