Pekerjaan sebagai Kepala yayasan yang bergerak di bidang keluarga melibatkan pengelolaan program dan kegiatan yang mendukung kesejahteraan keluarga.
Tugas utama meliputi perencanaan dan implementasi program yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan keluarga, pendidikan anak, dan kesadaran akan pentingnya keluarga sebagai unit yang menyokong masyarakat.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan pemerintah, lembaga non-profit lainnya, dan masyarakat secara umum untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk keluarga yang sehat dan harmonis.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Kepala Yayasan yang bergerak di bidang keluarga adalah seorang yang memiliki pemahaman yang baik tentang masalah keluarga, memiliki keterampilan kepemimpinan yang kuat, dan memiliki kualitas empati yang tinggi terhadap individu dan keluarga yang mereka layani.
Mereka juga perlu memiliki pengetahuan luas tentang isu-isu keluarga yang sering dihadapi, serta kemampuan dalam mengelola dan mengkoordinasikan program-program kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Orang yang tidak bisa bekerja dengan empati, tidak memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan keluarga, dan tidak memiliki kemampuan mendengarkan serta memahami masalah-masalah keluarga tidak cocok untuk menjadi kepala yayasan yang bergerak di bidang keluarga.
Salah satu miskonsepsi tentang kepala yayasan yang bergerak di bidang keluarga adalah ekspektasi bahwa pekerjaan ini hanya melibatkan urusan administratif dan tidak memerlukan keahlian profesional. Padahal, kepala yayasan keluarga juga harus memiliki pemahaman mendalam tentang masalah dan dinamika keluarga serta kemampuan dalam mengembangkan program-program intervensi yang efektif.
Realita dari profesi kepala yayasan yang bergerak di bidang keluarga adalah tanggung jawabnya yang kompleks dan beragam. Selain mengurus administrasi yayasan, mereka juga harus terlibat langsung dalam memberikan dukungan, penyuluhan, dan bimbingan kepada keluarga yang membutuhkan. Ini berarti bekerja dengan keluarga dengan situasi dan masalah yang sangat berbeda-beda.
Perbedaan dengan profesi serupa, seperti konselor keluarga, adalah bahwa kepala yayasan berfokus pada pengurusan organisasi dan pengembangan program, sementara konselor keluarga lebih berfokus pada memberikan layanan bimbingan dan terapi langsung kepada keluarga. Meskipun ada overlap dalam bidang kerja mereka, kepala yayasan lebih bertanggung jawab dalam mengelola yayasan dan programnya secara keseluruhan.