Konselor di pusat koreksi perilaku bertanggung jawab memberikan layanan konseling kepada individu yang sedang menjalani program rehabilitasi.
Tugas utama meliputi evaluasi psikologis, penyusunan rencana perawatan, sesi konseling individu dan kelompok, serta pemantauan kemajuan klien selama masa rehabilitasi.
Selain itu, konselor juga berperan sebagai fasilitator dalam program-program pendidikan atau pelatihan untuk membantu klien mengembangkan keterampilan sosial, pengendalian emosi, dan perubahan perilaku negatif.
Profil orang yang cocok untuk pekerjaan sebagai Konselor di pusat koreksi perilaku adalah seseorang yang memiliki empati yang tinggi, mampu mengkompromikan berbagai perspektif, dan memiliki keterampilan komunikasi yang efektif.
Selain itu, seorang Konselor juga harus memiliki pengetahuan yang kuat dalam bidang psikologi dan perilaku manusia serta kemampuan dalam menghadapi situasi yang kompleks dan menantang.
Jika kamu tidak memiliki empati yang besar, kurang sabar, dan sulit untuk mengendalikan emosi, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi konselor di pusat koreksi perilaku adalah bahwa mereka hanya disini untuk menghukum atau mengendalikan narapidana, padahal sebenarnya tujuan utama mereka adalah membantu rehabilitasi dan perubahan positif.
Ekspektasi yang tidak realistis terhadap konselor di pusat koreksi perilaku adalah harapan bahwa mereka dapat mengubah seseorang menjadi lebih baik dalam waktu singkat, padahal proses rehabilitasi membutuhkan waktu dan kerja keras dari individu yang terlibat.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti penjaga penjara, adalah bahwa konselor di pusat koreksi perilaku fokus pada aspek emosional dan psikologis narapidana, sedangkan penjaga penjara bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dan tatanan di dalam penjara.