Pekerjaan sebagai terapis perilaku melibatkan pengamatan, evaluasi, dan penanganan masalah perilaku yang dialami oleh individu atau kelompok.
Tugas utama meliputi melakukan observasi terhadap perilaku, menganalisis faktor penyebab, dan merancang intervensi yang tepat untuk mengubah atau mengatasi perilaku tersebut.
Selain itu, terapis perilaku juga bertanggung jawab dalam memberikan motivasi, bimbingan, dan dukungan kepada individu atau kelompok yang sedang mengalami masalah perilaku.
Seorang yang memiliki empati dan kemampuan mendengarkan yang baik serta pemahaman yang mendalam tentang psikologi manusia akan cocok sebagai seorang terapis perilaku.
Jika kamu tidak memiliki empati yang tinggi, kurang sabar dalam menghadapi orang yang sulit, dan tidak tertarik dalam menggali penyebab dari masalah perilaku, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi seorang terapis perilaku.
Miskonsepsi tentang terapis perilaku adalah bahwa mereka hanya berurusan dengan masalah perilaku pada anak-anak. Padahal, mereka juga dapat membantu remaja dan orang dewasa dalam mengatasi masalah perilaku.
Ekspektasi tentang terapis perilaku sering kali melibatkan harapan bahwa mereka dapat "memperbaiki" seseorang dengan cepat dan sempurna. Namun, realitanya adalah bahwa terapi perilaku adalah proses yang membutuhkan waktu dan kerja sama antara terapis dan klien.
Terapis perilaku memiliki perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti terapis keluarga atau psikolog klinis. Terapis perilaku berfokus secara khusus pada mengubah perilaku yang tidak diinginkan dan menumbuhkan perilaku yang diinginkan melalui teknik-teknik seperti analisis fungsi perilaku dan pemberian penghargaan. Sedangkan profesi lain cenderung menggunakan pendekatan yang lebih luas untuk mengatasi masalah dan kesejahteraan psikologis seseorang.