Sebagai konservator budaya, tugas utama adalah merawat dan memelihara benda-benda seni dan warisan budaya agar tetap terjaga keasliannya.
Tugas ini meliputi pembersihan, restorasi, dan penyimpanan koleksi seni agar tetap dalam kondisi yang baik dan terhindar dari kerusakan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penelitian dan dokumentasi untuk memahami lebih dalam tentang benda-benda seni dan budaya yang ada.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Konservator Budaya adalah orang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang sejarah dan budaya, serta memiliki keterampilan dalam pemeliharaan dan restorasi benda-benda seni.
Secara diligent dan teliti, seorang kandidat yang cocok juga harus memiliki kemampuan analitis yang baik dan dapat bekerja dengan teliti untuk menjaga dan memulihkan benda-benda bersejarah.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan sebagai konservator budaya adalah mereka yang kurang memiliki minat terhadap seni, tidak memiliki pengetahuan tentang benda-benda bersejarah, dan tidak memiliki kemampuan untuk melakukan analisis dan restorasi.
Miskonsepsi tentang profesi Konservator budaya adalah bahwa mereka hanya bekerja di museum. Pada kenyataannya, mereka juga dapat bekerja di arsip, perpustakaan, atau lembaga budaya lainnya.
Ekspektasi yang salah adalah bahwa Konservator budaya hanya bertugas membersihkan artefak. Padahal, pekerjaan sebenarnya meliputi pemulihan, penetapan standar konservasi, dokumentasi, dan penyimpanan yang tepat.
Perbedaan dengan profesi kurator adalah bahwa konservator bertanggung jawab untuk mempertahankan dan merawat fisik artefak, sementara kurator lebih fokus pada perencanaan pameran dan interpretasi budaya.