Sebagai konsultan budaya desa, tugas utama saya adalah memberikan saran dan bantuan kepada masyarakat desa dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya mereka.
Saya akan melakukan penelitian dan dokumentasi tentang budaya desa, serta mengidentifikasi kegiatan dan acara budaya yang dapat ditingkatkan atau dipromosikan.
Selain itu, saya juga akan membantu dalam merencanakan dan melaksanakan program kesenian, pertunjukan, dan festival budaya yang dapat memperkuat identitas budaya desa dan meningkatkan partisipasi masyarakat.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Konsultan Budaya Desa adalah seseorang yang memiliki pengetahuan luas tentang budaya dan tradisi lokal, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, serta mampu bekerja secara kolaboratif dengan masyarakat desa.
Sebagai Konsultan Budaya Desa, mereka harus memiliki kemampuan analisis yang dalam, sensitivitas terhadap perbedaan budaya, dan kemampuan mengidentifikasi masalah serta memberikan solusi yang tepat untuk mempromosikan kelestarian budaya desa.
Jika kamu tidak memiliki minat atau pengetahuan yang cukup tentang budaya desa serta tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan masyarakat desa, maka kamu tidak cocok menjadi seorang konsultan budaya desa.
Miskonsepsi tentang profesi konsultan budaya desa adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk memberikan saran tentang kegiatan seni dan budaya saja, padahal sebenarnya mereka juga harus memperhatikan aspek pembangunan dan pengembangan masyarakat desa secara keseluruhan.
Ekspektasi terhadap konsultan budaya desa seringkali berlebihan, di mana diharapkan mereka bisa 'menghidupkan kembali' budaya tradisional desa dengan instan. Realita yang sebenarnya adalah bahwa upaya pelestarian budaya butuh dukungan dan partisipasi langsung dari masyarakat setempat.
Perbedaan antara konsultan budaya desa dengan profesi yang mirip, seperti ahli budaya atau antropolog, adalah bahwa konsultan budaya desa biasanya fokus pada kolaborasi dengan masyarakat desa dalam merancang dan mengimplementasikan program-program kebudayaan, sementara ahli budaya dan antropolog lebih cenderung melakukan penelitian dan observasi terhadap budaya masyarakat tanpa ikut campur langsung dalam pengembangannya.