Pekerjaan sebagai konsultan dalam produksi film atau dokumenter tentang Al-Quran dan Tafsir bertujuan untuk memberikan panduan dan keahlian dalam menginterpretasikan dan menjelaskan teks-teks Al-Quran.
Tugas utama meliputi memberikan saran dan pemahaman yang akurat tentang konteks, isi, dan pesan dari ayat-ayat Al-Quran yang akan diproduksi dalam film atau dokumenter.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan bekerja sama dengan tim produksi untuk memastikan bahwa interpretasi yang ada sesuai dengan norma dan nilai-nilai keagamaan yang sesuai dengan Al-Quran.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan ini adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang Al-Quran dan tafsirnya, pengalaman dalam produksi film atau dokumenter, serta kreatif dalam menyampaikan pesan-pesan agama melalui visualisasi.
Orang yang tidak serius dalam mempelajari Al-Quran, tidak memiliki pengetahuan tentang Tafsir, dan tidak peka terhadap nilai-nilai agama, tidak cocok sebagai konsultan dalam produksi film atau dokumenter tentang Al-Quran dan Tafsir.
Miskonsepsi tentang profesi konsultan dalam produksi film atau dokumenter tentang Al-Quran dan Tafsir adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk memberikan panduan teknis dalam hal produksi. Namun, kenyataannya, seorang konsultan juga harus memiliki pemahaman mendalam tentang Al-Quran dan Tafsir serta dapat memberikan panduan teologis yang akurat.
Ekspektasi yang salah tentang menjadi konsultan dalam produksi film atau dokumenter tentang Al-Quran dan Tafsir adalah bahwa mereka hanya perlu memiliki pengetahuan yang mendasar tentang materi tersebut. Namun, realitasnya adalah bahwa seorang konsultan harus terus mengikuti perkembangan penelitian dan pemahaman terbaru tentang Al-Quran dan Tafsir untuk dapat memberikan wawasan yang mutakhir.
Perbedaan signifikan dengan profesi yang mirip, seperti sutradara atau editor, adalah bahwa seorang konsultan dalam produksi film atau dokumenter tentang Al-Quran dan Tafsir harus memiliki latar belakang pendidikan atau keahlian yang khusus dalam studi Al-Quran dan ilmu Tafsir. Tidak hanya mengerti teknis produksi film, mereka juga harus bisa menghasilkan konten yang mengandung pemahaman dan penafsiran yang benar dari Al-Quran dan Tafsir.