Sebagai konsultan kebijakan pertanian terkait hewan, pekerjaan ini melibatkan analisis dan penelitian terkait kebijakan pertanian yang berkaitan dengan hewan.
Tugas utama mencakup memberikan saran dan rekomendasi kepada pemerintah atau organisasi terkait mengenai kebijakan kesejahteraan hewan, peternakan berkelanjutan, dan pengelolaan risiko dalam pertanian hewan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pengumpulan dan pemrosesan data, mengadakan pertemuan dengan para pemangku kepentingan, serta memberikan pelatihan dan edukasi kepada masyarakat mengenai kebijakan pertanian terkait hewan.
Seorang yang cocok untuk menjadi konsultan kebijakan pertanian terkait hewan adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang pertanian dan hewan, serta memiliki keahlian dalam analisis kebijakan dan komunikasi yang baik untuk bekerja dengan pemerintah dan organisasi terkait.
Dibutuhkan pula kemampuan problem solving yang baik, kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kebijakan, serta kepekaan terhadap isu-isu lingkungan dan kesejahteraan hewan.
Jika Anda tidak memiliki pengetahuan yang kuat dalam bidang pertanian terkait hewan dan kurang memiliki kemampuan analisis kebijakan, kemungkinan Anda tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi konsultan kebijakan pertanian terkait hewan adalah ekspektasi bahwa mereka hanya akan bekerja di lapangan dengan hewan, padahal sebenarnya pekerjaan mereka lebih banyak melibatkan analisis kebijakan dan pengarahan kepada pemerintah.
Realita profesi konsultan kebijakan pertanian terkait hewan adalah mereka bekerja secara holistik, mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam merumuskan kebijakan pertanian yang berhubungan dengan hewan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti dokter hewan, adalah bahwa konsultan kebijakan pertanian terkait hewan lebih fokus pada aspek pengambilan keputusan dan perumusan kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan hewan secara keseluruhan, tidak hanya pada aspek medis atau perawatan individual hewan.