Sebagai konsultan pengembangan kota, tugas utama meliputi analisis dan perencanaan strategis untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan layanan kota.
Pekerjaan ini juga melibatkan pengumpulan dan analisis data terkait populasi, transportasi, lingkungan, dan ekonomi kota untuk memberikan rekomendasi kebijakan yang tepat.
Dalam pekerjaan ini, juga diperlukan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait seperti pemerintah daerah, komunitas, dan sektor swasta untuk mencapai hasil yang optimal dalam pengembangan kota.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Konsultan Pengembangan Kota adalah seorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang perencanaan perkotaan, kreatif dalam memberikan solusi, dan memiliki kemampuan analisis yang kuat dalam mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kota.
Sebagai konsultan yang berkaitan erat dengan pemerintah dan masyarakat, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dapat bekerja secara tim, dan memiliki kemampuan manajemen proyek yang baik.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki latar belakang atau minat dalam urbanisme, perencanaan kota, atau pembangunan kota yang berkelanjutan.
Miskonsepsi tentang profesi Konsultan Pengembangan Kota adalah bahwa mereka hanya bertugas merancang tata kota yang indah tanpa mempertimbangkan kebutuhan masyarakat. Realitanya, mereka juga harus mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam pengembangan kota agar bisa berkelanjutan dan inklusif.
Ekspektasi yang salah adalah menganggap Konsultan Pengembangan Kota memiliki kekuasaan penuh untuk mengambil keputusan tentang perubahan kota. Padahal, keputusan akhir biasanya dibuat oleh pemerintah setempat berdasarkan rekomendasi dari konsultan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti arsitek atau perencana tata ruang, adalah bahwa Konsultan Pengembangan Kota lebih fokus pada aspek strategis dan kebijakan pembangunan kota secara luas, sementara profesi lainnya lebih fokus pada desain dan implementasi proyek konkretnya.