Konsultan urban farming bertugas memberikan konsultasi dan rekomendasi kepada individu atau perusahaan dalam mengembangkan pertanian perkotaan.
Konsultan ini akan membantu dalam perencanaan dan desain sistem pertanian vertikal, hidroponik, dan lahan terbatas di dalam kota.
Selain itu, konsultan urban farming juga memberikan bimbingan dalam hal pemilihan tanaman yang sesuai, pengaturan irigasi, pemeliharaan tanaman, dan manajemen hama dan penyakit.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Konsultan Urban Farming adalah seseorang yang memiliki pengetahuan luas dalam bidang pertanian perkotaan, kreatif dalam merancang dan mengelola kebun perkotaan, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam berinteraksi dengan klien.
Dalam membantu klien dalam merencanakan dan mengembangkan kebun perkotaan yang efisien dan berkelanjutan, seorang konsultan urban farming juga harus memiliki kemampuan analitis yang kuat dan mampu memecahkan masalah dengan cara yang inovatif.
Jika kamu tidak memiliki minat atau pengetahuan yang cukup dalam pertanian dan urban farming, maka kamu tidak cocok untuk menjadi seorang konsultan urban farming.
Miskonsepsi tentang profesi Konsultan Urban Farming adalah bahwa mereka hanya perlu memberikan petani kota petunjuk dasar dan kebun mereka akan berhasil dengan sempurna, padahal realitanya mereka juga harus menghadapi tantangan dan kesulitan yang kompleks.
Ekspektasi yang salah tentang profesi Konsultan Urban Farming adalah bahwa mereka akan langsung melihat keuntungan ekonomi yang besar, sedangkan pada kenyataannya, hasil yang signifikan membutuhkan waktu dan pengalaman yang cukup.
Perbedaan antara profesi Konsultan Urban Farming dengan profesi yang mirip seperti petani adalah bahwa konsultan memiliki pengetahuan dan keahlian khusus dalam merancang, mengelola, dan mengoptimalkan pertanian perkotaan, sedangkan petani lebih fokus pada produksi dan pemeliharaan tanaman di area pertanian.