Sebagai koordinator keberlanjutan perkotaan, tugas utama adalah mengembangkan dan mengimplementasikan strategi keberlanjutan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan hidup di kota.
Pekerjaan ini melibatkan analisis dan evaluasi kebijakan dan proyek perkotaan yang ada, serta menyusun rekomendasi untuk meningkatkan keberlanjutan, efisiensi energi, dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan pemerintah, komunitas, dan stakeholders lainnya untuk mendapatkan dukungan dan partisipasi dalam upaya keberlanjutan perkotaan.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Urban Sustainability Coordinator adalah seorang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang isu-isu lingkungan perkotaan dan keberlanjutan.
Dibutuhkan juga seseorang yang kreatif, inovatif, dan berpikiran terbuka dalam mencari solusi-solusi yang dapat meningkatkan keberlanjutan perkotaan.
Jika kamu tidak memiliki minat dalam isu-isu lingkungan, tidak kreatif dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan, dan tidak memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi Urban Sustainability Coordinator.
Miskonsepsi tentang profesi Urban Sustainability Coordinator adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk memberikan solusi cepat terkait isu-isu keberlanjutan perkotaan, padahal pekerjaan mereka melibatkan proses yang kompleks dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Ekspektasi terhadap Urban Sustainability Coordinator seringkali sangat tinggi, di mana banyak orang mengharapkan bahwa mereka dapat mengubah kondisi perkotaan menjadi hijau dan berkelanjutan dalam waktu singkat. Namun, realitanya, perubahan tersebut membutuhkan kerjasama dan komitmen dari banyak pihak dan seringkali membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Perbedaan utama antara Urban Sustainability Coordinator dengan profesi yang mirip, seperti Urban Planner, adalah bahwa Urban Sustainability Coordinator lebih fokus pada aspek keberlanjutan dan lingkungan hidup dalam perencanaan perkotaan. Mereka bertugas untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam kebijakan dan praktik perkotaan, sedangkan Urban Planner lebih terfokus pada perencanaan fisik kota, seperti transportasi dan tata ruang.