Pekerjaan ini melibatkan mengkoordinasikan distribusi dan logistik untuk produk pertanian, termasuk menentukan rute pengiriman, jadwal pengiriman, dan pemantauan persediaan.
Tugas utamanya adalah berkomunikasi dengan petani, gudang, dan mitra distribusi untuk memastikan produk pertanian tiba tepat waktu dan dalam kondisi yang baik.
Selain itu, juga diperlukan pemantauan kondisi jalan, perizinan transportasi, dan pemecahan masalah yang mungkin timbul selama proses distribusi.
Orang yang cocok untuk menjadi koordinator distribusi dan logistik pertanian adalah seseorang dengan kemampuan organisasi yang baik, memiliki pengetahuan tentang pertanian dan logistik, serta mampu bekerja dengan efisien dan terorganisir.
Selain itu, orang yang cocok untuk pekerjaan ini juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, bisa bekerja dengan tim, dan mampu menghadapi tantangan dalam mengelola distribusi dan logistik pertanian dengan efektif.
Seseorang yang tidak cocok dengan pekerjaan koordinator distribusi dan logistik pertanian adalah mereka yang tidak tertarik dengan aspek detail, tidak memiliki kemampuan organisasi yang baik, dan tidak mampu bekerja dalam tekanan waktu yang ketat.
Miskonsepsi tentang profesi Koordinator Distribusi dan Logistik Pertanian adalah bahwa pekerjaan ini hanya melibatkan pengaturan pengiriman barang tanpa memperhatikan aspek logistik yang lebih luas. Namun, realitanya adalah bahwa koordinator ini bertanggung jawab untuk mengatur tidak hanya pengiriman barang, tetapi juga perencanaan persediaan, manajemen gudang, dan analisis data logistik.
Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa seorang Koordinator Distribusi dan Logistik Pertanian hanya perlu memiliki pengetahuan tentang pertanian saja. Namun, kenyataannya adalah, mereka juga perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang manajemen rantai pasokan, sistem operasi logistik, dan penggunaan teknologi eksekusi logistik.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti Manajer Rantai Pasokan adalah bahwa koordinator distribusi dan logistik pertanian lebih fokus pada aspek yang berhubungan dengan pertanian, seperti pengangkutan hasil pertanian, penjagaan kualitas produk pertanian, dan pemenuhan permintaan pasar pertanian. Sedangkan Manajer Rantai Pasokan akan merangkul seluruh siklus pasokan barang termasuk dari manufaktur hingga pelanggan akhir dan berlaku untuk beragam industri.