Koordinator Proyek Pemanfaatan Sumberdaya Perairan bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan semua kegiatan terkait proyek pemanfaatan sumberdaya perairan.
Tugas utamanya meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan evaluasi progres proyek serta melakukan koordinasi dengan pihak terkait seperti tim proyek, pemerintah, dan masyarakat setempat.
Selain itu, koordinator proyek juga harus memastikan penggunaan sumberdaya perairan dilakukan secara berkelanjutan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumberdaya tersebut.
Seorang yang cocok untuk pekerjaan Koordinator Proyek Pemanfaatan Sumberdaya Perairan adalah seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang perikanan atau sumberdaya perairan, memiliki pemahaman yang dalam tentang keberlanjutan lingkungan hidup, serta memiliki keterampilan manajemen proyek yang kuat.
Mengingat tugasnya yang melibatkan koordinasi dan pemantauan proyek, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik, dapat bekerja secara tim, serta memiliki kemampuan komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak terkait.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki kemampuan dalam mengatur proyek, tidak memiliki pengetahuan tentang pengelolaan sumberdaya perairan, dan tidak bisa bekerja dengan tim secara efektif.
Miskonsepsi tentang Koordinator Proyek Pemanfaatan Sumberdaya Perairan adalah ekspektasi bahwa pekerjaannya hanya berfokus pada pengelolaan dan pengembangan sumberdaya perairan. Padahal, tugasnya juga meliputi pemantauan lingkungan, perizinan, dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait.
Perbedaan dengan profesi mirip seperti Ahli Lingkungan adalah bahwa Koordinator Proyek Pemanfaatan Sumberdaya Perairan lebih fokus pada pengelolaan sumberdaya perairan, sedangkan Ahli Lingkungan lebih luas dan meliputi analisis dampak lingkungan dari berbagai kegiatan dan proyek.
Realita dari profesi Koordinator Proyek Pemanfaatan Sumberdaya Perairan adalah pekerjaannya tidak hanya melulu di lapangan, tetapi juga membutuhkan kemampuan administrasi dan manajemen untuk mengurus berbagai dokumen, koordinasi dengan berbagai pihak, serta analisis data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik tentang pemanfaatan sumberdaya perairan.