Tugas utama dalam pekerjaan ini adalah mengoordinasikan dan memfasilitasi proyek seni kolaborasi antara seniman Indonesia dan Korea.
Pejabat akan bertanggung jawab untuk menghubungkan kedua belah pihak, mengatur pertemuan, mengurus perijinan dan administrasi, serta memastikan kelancaran proses kolaborasi.
Selanjutnya, pekerjaan ini juga akan melibatkan komunikasi intensif dengan kolektor seni, lembaga pemerintah, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk mempromosikan proyek dan memastikan kesuksesannya.
Seorang yang kreatif, memiliki wawasan budaya Indonesia dan Korea, serta memiliki kemampuan dalam mengorganisir proyek seni kolaborasi akan cocok untuk menjadi koordinator proyek seni kolaborasi Indonesia-Korea.
Dalam pekerjaan ini, seorang koordinator proyek perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dapat bekerja dengan tim, dan memiliki pengetahuan tentang industri seni dan budaya di kedua negara.
Jika kamu adalah seseorang yang tidak memiliki pengalaman dalam seni kolaborasi, tidak memiliki pengetahuan tentang budaya Korea, dan tidak memiliki kemampuan koordinasi yang baik, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang menjadi koordinator proyek seni kolaborasi Indonesia-Korea adalah bahwa pekerjaannya hanya mengurus admin dan koordinasi umum, padahal sebenarnya mereka juga terlibat dalam perencanaan artistik dan eksekusi proyek.
Ekspektasi terhadap koordinator proyek seni kolaborasi Indonesia-Korea seringkali menganggap bahwa mereka akan menghasilkan hasil yang sempurna tanpa ada kesulitan, padahal realitanya mereka juga menghadapi tantangan berupa perbedaan budaya, bahasa, dan logistik.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti manajer proyek, adalah bahwa sebagai koordinator proyek seni kolaborasi Indonesia-Korea, mereka memiliki tugas untuk memastikan bahwa kolaborasi seni antara kedua negara berjalan dengan lancar dan berhasil, dengan fokus pada aspek artistik dan kreatif.