Kurator di museum budaya Jepang bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengelola pameran yang berkaitan dengan budaya Jepang.
Tugas utama meliputi pemilihan dan penyusunan koleksi, penelitian, perawatan, dan dokumentasi benda-benda seni dan artefak budaya Jepang.
Selain itu, kurator juga berperan dalam menyampaikan informasi mengenai budaya Jepang kepada pengunjung melalui program edukasi dan tur.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Kurator di museum budaya Jepang adalah seorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang budaya Jepang, mampu melakukan riset dan mengorganisir koleksi dengan baik, serta memiliki kreativitas dalam merancang pameran yang menarik pengunjung.
Sebagai seorang kurator, individu ini juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik agar dapat berinteraksi dengan pengunjung, serta kemampuan kolaborasi dalam bekerja dengan tim yang terdiri dari karyawan museum dan kolektor seni.
Jika kamu tidak memiliki minat dan pengetahuan yang mendalam tentang budaya Jepang, kamu tidak cocok sebagai kurator di museum budaya Jepang.
Miskonsepsi tentang menjadi kurator di museum budaya Jepang adalah memiliki ekspektasi bahwa pekerjaannya hanya berkaitan dengan mengoleksi dan memamerkan artefak budaya Jepang, padahal sebenarnya kurator juga harus melakukan riset, konservasi, dan mendokumentasikan koleksi-koleksi tersebut.
Di dalam realita, menjadi kurator di museum budaya Jepang juga melibatkan komunikasi dengan masyarakat dan pengunjung, baik dalam bentuk membuat acara edukatif atau memberikan penjelasan tentang koleksi-koleksi yang dipamerkan, sehingga miskonsepsi yang ada adalah kurator hanya melakukan pekerjaan di belakang layar.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti arkeolog adalah kurator bertanggung jawab untuk memelihara dan memamerkan koleksi yang sudah ada di museum, sedangkan arkeolog mencari dan menggali artefak atau bukti-bukti sejarah yang kemudian akan dikaji oleh kurator di museum.