Pekerjaan sebagai editor bahasa Jepang mencakup melihat dan memperbaiki naskah Jepang untuk keperluan penerbitan dan penerjemahan.
Tugas utama meliputi memeriksa tata bahasa, ejaan, dan penulisan, serta memastikan kesesuaian dengan gaya dan format yang diinginkan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan konsultasi dengan penulis atau penerjemah untuk memastikan pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca.
Seorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang bahasa Jepang dan budaya Jepang, serta mampu melakukan penyuntingan teks dengan akurasi tinggi dan memperhatikan detail, akan cocok sebagai Editor Bahasa Jepang.
Dibutuhkan pula kemampuan berkolaborasi dengan tim, fleksibilitas dalam menangani proyek yang berbeda, dan kemampuan kreatif untuk memperbaiki dan meningkatkan teks dalam bahasa Jepang.
Jika kamu tidak fasih berbahasa Jepang atau kurang menguasai tata bahasa Jepang, kamu tidak cocok menjadi Editor Bahasa Jepang.
Miskonsepsi tentang profesi Editor Bahasa Jepang adalah bahwa pekerjaannya hanya mencakup penerjemahan teks dari bahasa Jepang ke bahasa lain, padahal kenyataannya editor juga bertanggung jawab untuk mengedit/merapikan naskah, memperbaiki tata bahasa dan membantu mempertahankan nuansa dari bahasa aslinya.
Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa editor Bahasa Jepang hanya perlu menguasai bahasa asal dan bahasa Jepang tanpa perlu memahami konteks budaya dan sosial dari kedua negara. Padahal pengetahuan yang baik tentang budaya dan konteks sosial sangat penting dalam menerjemahkan dan mengedit teks bahasa Jepang dengan tepat.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti penterjemah bahasa Jepang, terletak pada fokus tugas. Penterjemah bertugas menerjemahkan teks langsung dari bahasa Jepang ke bahasa lain, sementara editor Bahasa Jepang bertugas untuk memperbaiki, menyunting, dan menyesuaikan teks bahasa Jepang agar lebih sesuai dengan kebutuhan target pembaca.