Pekerjaan sebagai manajer fasilitas berkelanjutan melibatkan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas agar beroperasi secara efisien dan ramah lingkungan.
Tugas utama meliputi mengawasi konsumsi energi dan air, mengimplementasikan program pengurangan limbah dan daur ulang, serta mengelola sumber daya alam.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pemantauan dan pelaporan tentang kinerja lingkungan fasilitas kepada manajemen dan pihak berkepentingan lainnya.
Seorang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan praktek hijau akan menjadi profil orang yang cocok untuk pekerjaan Manajer Fasilitas Berkelanjutan.
Kemampuan dalam merencanakan dan mengimplementasikan strategi berkelanjutan, serta kepemimpinan yang kuat, juga diperlukan untuk menjadi sukses dalam peran ini.
Jika kamu adalah seorang yang tidak peduli dengan lingkungan, tidak memiliki minat dalam mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem, dan tidak memiliki keterampilan dalam mengelola dan memelihara fasilitas, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi manajer fasilitas berkelanjutan adalah bahwa pekerjaannya hanya berkaitan dengan aspek lingkungan, padahal sebenarnya mereka juga bertanggung jawab mengelola aspek sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Ekspektasi mengenai manajer fasilitas berkelanjutan seringkali adalah bahwa mereka akan menciptakan perubahan besar dalam waktu singkat, namun realitanya adalah pekerjaan ini membutuhkan kesabaran dan upaya yang berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama untuk mencapai hasil yang signifikan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti manajer fasilitas biasa, adalah bahwa manajer fasilitas berkelanjutan memiliki fokus yang lebih kuat pada aspek keberlanjutan dan dampaknya terhadap lingkungan, masyarakat, dan ekonomi, sedangkan manajer fasilitas biasa lebih berfokus pada pengelolaan operasional dan pemeliharaan bangunan.