Pekerjaan sebagai Material Planner melibatkan perencanaan dan pengaturan kebutuhan material dalam suatu perusahaan.
Tugas utama meliputi membuat rencana pengadaan material berdasarkan permintaan produksi dan inventaris yang ada.
Selain itu, Material Planner juga harus memantau stok material, mengkoordinasikan dengan pemasok, dan memastikan ketersediaan material yang tepat waktu untuk produksi.
Seorang yang cocok untuk pekerjaan Material Planner adalah orang yang memiliki kemampuan analisis yang baik, mampu mengelola stok material dengan efisien, dan memiliki ketepatan dalam perencanaan kebutuhan material.
Dalam menghadapi tantangan dalam perencanaan material, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan problem-solving yang baik dan memiliki keahlian dalam mengelola hubungan dengan pemasok.
Orang yang tidak cocok untuk menjadi Material Planner adalah mereka yang kurang memiliki kemampuan untuk mengelola inventaris dengan efektif, kurang dapat membuat keputusan yang cepat dan akurat, serta tidak memiliki kemampuan untuk mengelola permintaan dan pasokan material dengan baik.
Miskonsepsi tentang profesi Material Planner adalah bahwa pekerjaannya hanya sebatas mengurusi persediaan bahan baku. Padahal, di dalamnya juga melibatkan perencanaan produksi, pengelolaan suplai, serta analisis risiko dan kebutuhan.
Ekspektasi yang salah tentang Material Planner adalah bahwa pekerjaannya hanya mengikuti aturan yang sudah ada. Namun, realitanya, Material Planner juga harus memiliki kreativitas untuk menemukan solusi alternatif dan mengatasi kendala yang mungkin muncul dalam rantai pasokan.
Perbedaan antara Material Planner dengan pekerjaan yang mirip, seperti Inventory Manager, adalah bahwa Material Planner lebih fokus pada perencanaan dan pengendalian persediaan secara keseluruhan. Sedangkan Inventory Manager lebih fokus pada pengelolaan dan pengawasan persediaan yang sudah ada di gudang.