Medis Koordinator Bencana

  Profil Profesi

Sebagai medis koordinator bencana, tugas utama adalah mengatur dan menyelenggarakan perawatan medis dan penyediaan fasilitas kesehatan bagi korban bencana.

Mulai dari menentukan prioritas penanganan medis hingga mendistribusikan pasokan obat dan perlengkapan medis agar dapat memberikan perawatan yang berkualitas dalam situasi darurat.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan koordinasi dengan berbagai pihak, seperti tim medis lain, otoritas lokal, dan organisasi kemanusiaan, untuk memastikan respon bencana yang efektif dan bantuan medis yang tepat waktu kepada korban.

Apa saya cocok bekerja sebagai Medis koordinator bencana?

Profil orang yang cocok untuk pekerjaan Medis Koordinator Bencana adalah orang yang tanggap terhadap situasi darurat, memiliki pengetahuan luas dalam bidang kesehatan, serta mampu mengkoordinasi tim medis dengan efektif.

Seorang Medis Koordinator Bencana juga perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik, serta kemampuan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat dalam situasi yang darurat.

Jika kamu tidak tahan dengan tekanan, sulit mengambil keputusan penting dalam waktu singkat, dan kurang mampu mengatasi situasi darurat dengan tenang, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi medis koordinator bencana.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Medis Koordinator Bencana adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab dalam memberikan pertolongan medis darurat saat terjadi bencana, padahal sebenarnya mereka juga memiliki peran yang lebih luas dalam perencanaan dan koordinasi penanganan bencana.

Ekspektasi terhadap profesi Medis Koordinator Bencana adalah bahwa mereka akan selalu berada di garis depan dalam kondisi darurat, tetapi realitanya mereka juga terlibat dalam evaluasi risiko, menyusun rencana penanganan bencana, dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.

Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti petugas medis darurat, adalah bahwa Medis Koordinator Bencana lebih fokus pada strategi penanganan secara keseluruhan, termasuk perencanaan jangka panjang, koordinasi dengan pemerintah, dan mengelola tim medis serta sumber daya medis yang ada.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Kedokteran
Kesehatan Masyarakat
Epidemiologi
Ilmu Kebencanaan
Manajemen Risiko Bencana
Manajemen Kesehatan
Kesehatan Lingkungan
Sosial Kemanusiaan
Psikologi
Koordinasi Bencana dan Tanggap Darurat.

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Palang Merah Indonesia (PMI)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Rumah Sakit Pusat Pertamina
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dengan layanan darurat bencana
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di daerah rawan bencana
Komite Nasional Penanganan Gempa Bumi (Kogabwilhan)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terlibat dalam penanganan bencana
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kesehatan dengan fokus pada bencana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di setiap provinsi
Perusahaan-perusahaan pertambangan atau perkebunan yang beroperasi di daerah rawan bencana