Pekerjaan sebagai muralis melibatkan pembuatan seni lukis berukuran besar di tembok atau permukaan publik lainnya.
Tugas utama meliputi merencanakan dan mendesain mural, menggambar atau melukis mural sesuai dengan konsep yang telah disepakati.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan klien atau tim lainnya, seperti pemilik bangunan atau komunitas, untuk memastikan kepuasan dan kesesuaian desain dengan keinginan mereka.
Seorang yang kreatif, penuh imajinasi, dan memiliki kemampuan menggambar yang baik akan cocok menjadi seorang muralis.
Memiliki keterampilan dalam menciptakan karya seni yang unik dan mampu menginterpretasikan cerita atau konsep menjadi gambar visual adalah kualitas yang diharapkan dari seorang muralis.
Jika kamu tidak memiliki minat dan keterampilan dalam seni dan tidak memiliki ketelitian dan ketelatenan dalam melukis, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi seorang muralis.
Ekspektasi vs realita dalam profesi Muralis adalah bahwa banyak orang berpikir muralis hanya akan melepaskan karya seninya secara bebas dan mendapatkan bayaran yang besar. Namun, kenyataannya, menjadi muralis melibatkan perencanaan, pemilihan lokasi yang tepat, dan negosiasi dengan klien.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti pelukis atau seniman grafis, adalah bahwa muralis memiliki keterampilan khusus dalam menciptakan karya seni besar di dinding atau permukaan yang luas. Mereka juga harus mempertimbangkan elemen lingkungan dan kondisi fisik tertentu sehingga mural mereka dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Miskonsepsi lain tentang profesi muralis adalah bahwa mereka hanya bekerja di lingkungan kreatif dan artistik, tanpa ada tekanan atau tantangan. Padahal, menjadi muralis juga melibatkan aspek bisnis, termasuk pemasaran, administrasi, dan penanganan klien yang mungkin memiliki harapan dan kebutuhan yang berbeda.