Pekerjaan sebagai Music Archivist melibatkan pengorganisasian dan pengelolaan koleksi musik untuk institusi atau perusahaan.
Tugas utama termasuk mendokumentasikan, mengkatalog, dan merawat rekaman audio, video, dan bahan lain terkait musik.
Selain itu, seorang Music Archivist juga bertanggung jawab untuk melakukan pelestarian dan restorasi agar koleksi musik tetap terjaga kualitasnya.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Music Archivist adalah seseorang yang memiliki pengetahuan luas tentang musik dari berbagai genre dan era, serta memiliki keterampilan dalam mengorganisir dan mengelola koleksi musik.
Seorang kandidat juga harus teliti dan detail dalam menyimpan dan mengarsipkan rekaman musik, serta memiliki kemampuan analitis untuk mengkategorikan dan mengidentifikasi informasi tentang setiap rekaman musik.
Jika kamu tidak memiliki minat atau pengetahuan dalam musik serta kurang teliti dalam mengatur dan menyimpan arsip musik, kamu mungkin tidak cocok dengan pekerjaan sebagai Music Archivist.
Ekspektasi miskonsepsi tentang Music Archivist adalah bahwa mereka hanya mengoleksi dan menyimpan musik, padahal sebenarnya mereka juga bertanggung jawab untuk melakukan riset dan mempelajari sejarah serta konteks musik tersebut.
Realitanya, Music Archivist tidak hanya bekerja dengan musik modern, tetapi juga dengan rekaman musik tua yang berjarak puluhan bahkan ratusan tahun. Hal ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang teknologi dan metode konservasi arsip musik.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti DJ atau kurator musik, adalah bahwa Music Archivist lebih fokus pada pengumpulan, konservasi, dan penelitian untuk melestarikan warisan musik, sedangkan DJ dan kurator musik lebih berorientasi pada penghidupan kembali musik dalam bentuk yang baru dan relevan.