Music Critic

  Profil Profesi

Pekerjaan di bidang kritik musik melibatkan analisis dan penilaian terhadap karya musik.

Tugas utama meliputi mendengarkan album dan lagu-lagu baru, serta menulis ulasan yang objektif tentang musik, kualitas vokal, instrumen, dan produksi.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penelitian tentang artis dan genre musik, serta menghadiri konser dan acara musik untuk memberikan laporan dan komentar yang mendalam.

Apa saya cocok bekerja sebagai Music Critic?

Seorang yang memiliki pengetahuan luas tentang musik, mengerti elemen-elemen dalam sebuah lagu, dan mampu memberikan penilaian yang objektif serta analitis, akan cocok dengan pekerjaan sebagai Kritikus Musik.

Seorang yang memiliki pendengaran tajam, sensitivitas terhadap detail musik yang halus, dan mampu mengekspresikan pendapatnya secara jelas dan persuasif, merupakan profil yang ideal untuk menjadi seorang Kritikus Musik.

Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan sebagai musik kritik adalah yang tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang musik, tidak memiliki pendengaran yang sensitif, dan tidak mampu memberikan analisis kritis tentang karya musik.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Music Critic adalah bahwa pekerjaannya hanya menyenangkan karena bisa mendengarkan musik sepanjang hari, padahal sebenarnya mereka juga harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang musik dan kritik yang tajam. Ekspektasi orang pada profesi ini berbeda dengan realita yang membutuhkan pengetahuan dan analisis yang mendalam.

Perbedaan antara Music Critic dengan profesi yang mirip, seperti Music Journalist, adalah bahwa Music Critic lebih fokus pada memberikan penilaian dan kritik atas kualitas sebuah karya musik, sementara Music Journalist lebih fokus pada memberikan berita dan liputan tentang perkembangan di industri musik. Meskipun keduanya berhubungan dengan musik, tetapi fokusnya berbeda.

Salah satu miskonsepsi lain tentang profesi Music Critic adalah bahwa mereka hanya mendengarkan musik populer dan mainstream. Padahal seorang Music Critic juga harus memiliki pengetahuan yang luas tentang berbagai genre musik, termasuk yang kurang dikenal dan subkultur musik tertentu. Mereka perlu objektif dalam menilai kualitas musik, tidak hanya berdasarkan popularitas.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Musikologi
Jurnalistik
Hubungan Internasional (konsentrasi Musik)
Komunikasi (konsentrasi Musik)
Sastra Inggris (konsentrasi Musik)
Antropologi (konsentrasi Musik)
Seni Rupa (konsentrasi Musik)
Teknologi Musik (konsentrasi Kritik Musik)
Studi Media (konsentrasi Musik)
Pendidikan Musik (konsentrasi Kritik Musik)

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Rolling Stone Indonesia
Tempo Media Group
Detik.com
Kompas Gramedia
Jawa Pos Group
MNC Media Group
Radio Republik Indonesia (RRI)
Antara News Agency
CNN Indonesia
Metro TV