pekerjaan ini melibatkan penegakan hukum dan penanganan kasus-kasus kejahatan.
Tugas utamanya mencakup penyelidikan, penangkapan, penyidikan, dan penuntutan pelaku kejahatan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pengumpulan bukti, wawancara dengan saksi, dan menyusun laporan untuk kepentingan peradilan.
Profil orang yang cocok untuk pekerjaan sebagai pegawai di lembaga penegak hukum seperti KPK, Polisi, dan Kejaksaan adalah mereka yang memiliki integritas tinggi, dedikasi yang kuat dalam upaya penegakan hukum, serta kemampuan analisis yang baik untuk mengatasi berbagai kasus hukum yang kompleks.
Dalam pekerjaannya, mereka juga harus memiliki ketahanan mental yang tinggi, serta kemampuan bekerja dalam tekanan yang tinggi.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki integritas tinggi, tidak dapat mempertahankan kejujuran, dan kurang berkomitmen dalam memberantas korupsi atau melawan kejahatan.
Miskonsepsi tentang profesi pegawai di lembaga penegak hukum adalah ekspektasi bahwa mereka selalu menyelesaikan kasus dengan cepat dan sempurna. Padahal, dalam realita, proses penegakan hukum seringkali kompleks dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Salah satu perbedaan dengan profesi yang mirip seperti pengacara adalah ekspektasi bahwa pegawai di lembaga penegak hukum selalu menang dalam persidangan. Namun, realitanya, hasil persidangan tidak selalu memihak kepada mereka, tergantung dari perkembangan fakta dan bukti yang ada.
Miskonsepsi lainnya adalah anggapan bahwa pegawai di lembaga penegak hukum selalu bekerja secara individual. Padahal, dalam realita, mereka bekerja secara tim dan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait dalam menyelesaikan kasus.