Pembimbing Hukum Keluarga Islam Di Lembaga Pemerintah

  Profil Profesi

Sebagai Pembimbing Hukum Keluarga Islam di lembaga pemerintah, tugas utama saya adalah memberikan bimbingan dan konsultasi hukum kepada masyarakat terkait perkara keluarga yang berlandaskan hukum Islam.

Pekerjaan ini juga melibatkan penyusunan dan peninjauan berkas perkara, serta memberikan saran dan rekomendasi hukum kepada pihak terkait.

Selain itu, sebagai Pembimbing Hukum Keluarga Islam, saya juga terlibat dalam pelaksanaan program-program pendidikan, sosialisasi, dan advokasi tentang hukum keluarga Islam kepada masyarakat.

Apa saya cocok bekerja sebagai Pembimbing Hukum Keluarga Islam di lembaga pemerintah?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan sebagai Pembimbing Hukum Keluarga Islam di lembaga pemerintah adalah seorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang hukum keluarga Islam, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dan dapat memberikan bimbingan yang tepat sesuai dengan hukum yang berlaku.

Mengingat pentingnya pekerjaan ini dalam memberikan nasihat hukum kepada masyarakat, seorang kandidat juga harus memiliki integritas yang tinggi, dapat bekerja dengan etika yang baik, dan memiliki pengalaman dalam menangani kasus-kasus yang berhubungan dengan hukum keluarga Islam.

Jika kamu memiliki pandangan yang tidak sejalan dengan ajaran agama Islam atau tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup dalam hukum keluarga Islam, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan ini.

Konsep, ekspektasi dan realita

Ekspektasi: Seorang Pembimbing Hukum Keluarga Islam di lembaga pemerintah dianggap memiliki kekuasaan untuk memutuskan perkara keluarga secara mutlak. Realita: Sebenarnya, Pembimbing Hukum Keluarga Islam hanya bertugas memberikan nasihat dan bimbingan hukum kepada masyarakat, tidak memiliki keputusan hukum yang bersifat mengikat.

Miskonsepsi: Profesi Pembimbing Hukum Keluarga Islam dianggap sama dengan Hakim dalam sistem peradilan. Perbedaan: Hakim memiliki wewenang untuk memutuskan perkara secara resmi dan mengeluarkan putusan hukum, sedangkan Pembimbing Hukum Keluarga Islam hanya memberikan pendapat hukum dan nasihat kepada masyarakat.

Ekspektasi: Pembimbing Hukum Keluarga Islam diharapkan bersikap objektif dan netral dalam memberikan bimbingan hukum. Realita: Karena bekerja di lembaga pemerintah, Pembimbing Hukum Keluarga Islam cenderung dipengaruhi oleh kebijakan dan pandangan pemerintah, sehingga ada kemungkinan ketidaknetralan dalam memberikan nasihat hukum.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Hukum Islam
Hukum Keluarga
Hukum Perdata
Hukum Tata Negara
Psikologi
Sosiologi
Pendidikan Islam
Konseling Keluarga
Pendidikan Konseling
Pendidikan Agama Islam

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Kementerian Agama Republik Indonesia
Badan Wakaf Indonesia (BWI)
Pengadilan Tinggi Agama
Pengadilan Agama
Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Keluarga Islam (LKHKI)
Lembaga Pengkajian Hukum Islam (LPKH)
Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI
Asosiasi Advokat Muslim Indonesia (AAAMI)
Lembaga Pengkajian Hukum dan Pembinaan Masyarakat (LPHB)