Pekerjaan sebagai pembina ekskul melibatkan mendampingi dan membimbing anggota ekskul dalam aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan ekskul tersebut.
Tugas utama pembina ekskul adalah menyusun program kegiatan, mengatur jadwal latihan atau pertemuan, serta memberikan pelatihan atau panduan kepada anggota ekskul.
Selain itu, pembina ekskul juga harus berkomunikasi dengan pihak sekolah atau instansi terkait untuk mendapatkan dukungan dan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam menjalankan ekskul.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Pembina ekskul adalah seseorang yang memiliki passion dan minat yang kuat dalam bidang tersebut, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dan mampu menginspirasi dan memotivasi siswa dalam mengembangkan bakat dan minat mereka.
Sebagai Pembina ekskul, mereka juga perlu memiliki keterampilan organisasi yang baik dan mampu bekerja dengan berbagai pihak, seperti siswa, guru, dan orang tua, untuk menyelenggarakan kegiatan ekskul dengan sukses.
Jika kamu tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan tidak bersemangat dalam bekerja dengan anak-anak, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi seorang pembina ekskul.
Miskonsepsi tentang profesi Pembina Ekskul adalah bahwa mereka hanya bertugas mengawasi siswa saat latihan atau kompetisi, padahal sebenarnya mereka juga harus merencanakan, mengkoordinasi, dan mengevaluasi program ekskul secara keseluruhan.
Ekspektasi terhadap Pembina Ekskul seringkali tinggi, di mana diharapkan mereka mampu menghasilkan prestasi atau juara di setiap kompetisi. Realitanya, Pembina Ekskul juga harus fokus pada pembinaan karakter, pengembangan potensi, dan memberikan pengalaman positif bagi semua anggota ekskul.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti pelatih olahraga, terletak pada lingkup tanggung jawab. Pembina Ekskul tidak hanya terbatas pada olahraga, tetapi bisa juga di bidang seni, ilmiah, dan lainnya. Sedangkan pelatih olahraga secara khusus bertanggung jawab dalam mengarahkan dan melatih atlet di cabang olahraga tertentu.