Seorang pembuat perjanjian pranikah bertanggung jawab untuk membantu pasangan yang ingin membuat perjanjian pranikah sebelum menikah.
Pekerjaan ini melibatkan membantu pasangan dalam membuat perjanjian yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka, termasuk pembagian harta, dukungan keuangan, dan pengaturan lainnya.
Selain itu, seorang pembuat perjanjian pranikah juga akan berfungsi sebagai mediator antara pasangan untuk memastikan bahwa perjanjian tersebut adil dan menjamin kepentingan kedua belah pihak.
Profil orang yang cocok untuk posisi pembuat perjanjian pranikah adalah seorang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang hukum pernikahan, memiliki keahlian dalam menyusun dokumen legal, dan mampu mengkomunikasikan dengan baik dengan klien untuk memahami kebutuhan mereka dalam perjanjian pranikah.
Ketelitian dan kejelian juga diperlukan dalam pekerjaan ini, mengingat pentingnya semua detail yang tercantum dalam perjanjian pranikah untuk melindungi kepentingan kedua belah pihak.
Jika kamu adalah seseorang yang kurang berpengalaman dalam hukum keluarga, tidak jeli dalam memahami kebutuhan klien, dan tidak dapat menjalin hubungan baik dengan calon pengantin, mungkin kamu tidak cocok sebagai seorang pembuat perjanjian pranikah.
Miskonsepsi tentang profesi pembuat perjanjian pranikah adalah bahwa mereka hanya memfasilitasi proses hukum. Namun, realitasnya adalah mereka juga berperan dalam mendengarkan kebutuhan pasangan dan membantu mediasi.
Ekspektasi yang salah adalah bahwa pembuat perjanjian pranikah hanya berurusan dengan hal-hal materi, seperti pembagian harta. Secara faktual, mereka juga mempertimbangkan aspek-aspek lain seperti perencanaan keuangan dan perjanjian perawatan anak.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti mediator pernikahan, adalah bahwa pembuat perjanjian pranikah fokus pada pembuatan perjanjian tertulis untuk melindungi pasangan, sementara mediator pernikahan berfokus pada membantu pasangan memecahkan masalah dan membangun kembali hubungan.