Memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan mengawasi seluruh operasional usaha perkebunan tebu, mulai dari penanaman, pemeliharaan, hingga panen tebu.
Harus mampu membuat perencanaan strategis untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam budidaya tebu, serta mengatur penggunaan sumber daya seperti tenaga kerja, pupuk, dan pestisida.
Selain itu, juga harus aktif menjalin kerjasama dengan pihak lain seperti pabrik gula, petani tebu lain, serta instansi terkait, seperti BPTP dan Dinas Pertanian, untuk memastikan kelancaran rantai pasok tebu dan pengapalan tebu ke pabrik.
Profil orang yang cocok untuk menjadi pemilik usaha perkebunan tebu adalah orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam industri pertanian, serta memiliki kemampuan manajerial yang baik untuk mengelola bisnis tersebut.
Sebagai pemilik usaha perkebunan tebu, orang tersebut perlu memiliki pemahaman mendalam tentang budidaya tanaman tebu, teknik pengolahan gula, serta pengetahuan tentang pasar dan permintaan gula.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan sebagai pemilik usaha perkebunan tebu adalah mereka yang tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang pertanian, tidak memiliki ketelitian dalam merawat tanaman, dan tidak memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan perusahaan.
Miskonsepsi tentang profesi sebagai pemilik usaha perkebunan tebu adalah bahwa mereka hanya duduk di kantor dan mengumpulkan keuntungan tanpa melakukan banyak kerja fisik. Namun, kenyataannya, mereka harus bekerja keras mengelola kebun, mengawasi produksi, dan menghadapi tantangan teknis serta permasalahan dalam bercocok tanam.
Ekspektasi yang salah tentang menjadi pemilik usaha perkebunan tebu adalah bahwa mereka akan mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Namun, kenyataannya, mereka harus bersabar dan menghadapi fluktuasi harga komoditas, cuaca yang tidak terduga, serta investasi modal yang besar dalam jangka panjang.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti petani tebu, adalah bahwa pemilik usaha perkebunan tebu memiliki tanggung jawab yang lebih luas. Selain bertani, mereka juga harus mengelola semua aspek bisnis, termasuk manajemen keuangan, pemasaran, dan hubungan dengan mitra bisnis. Petani tebu, di sisi lain, fokus pada aktivitas bercocok tanam dan pemeliharaan tanaman.