Pekerjaan sebagai peneliti etika melibatkan studi, analisis, dan evaluasi terhadap isu-isu moral dan etika dalam berbagai bidang kehidupan.
Tugas utamanya adalah merumuskan pertanyaan penelitian, mengumpulkan data dan informasi, serta menganalisis hasil penelitian untuk menyusun laporan atau artikel ilmiah.
Selain itu, peneliti etika juga bertanggung jawab untuk memastikan penelitiannya dilakukan dengan menggunakan metode yang etis dan menjaga kerahasiaan data yang diperoleh.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Peneliti Etika adalah seseorang yang memiliki kepekaan moral yang tinggi, memiliki kemampuan analisis yang baik, dan mampu mengambil keputusan yang etis dalam situasi yang kompleks.
Menjadi seorang peneliti etika juga membutuhkan kemampuan komunikasi yang efektif dan keterampilan dalam melaksanakan penelitian kualitatif maupun kuantitatif.
Jika kamu tidak memiliki ketelitian yang tinggi, kurang kritis, dan tidak sensitif terhadap masalah etika, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai peneliti etika.
Miskonsepsi tentang profesi Peneliti Etika adalah bahwa pekerjaannya hanya sebatas membaca buku tanpa adanya tindakan nyata di lapangan.
Ekspektasi yang sering kali tidak sesuai dengan realita adalah menganggap Peneliti Etika dapat dengan mudah memberikan solusi yang tepat dan langsung diimplementasikan dalam menyelesaikan masalah etika yang kompleks.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Konsultan Etika, adalah bahwa Peneliti Etika lebih berfokus pada studi akademis dan penelitian dalam bidang etika, sedangkan Konsultan Etika lebih berperan dalam memberikan saran dan bimbingan praktis kepada individu atau organisasi dalam menghadapi dilema etika nyata.