Peneliti Sejarah Pergerakan Sosial

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai peneliti sejarah pergerakan sosial membutuhkan kemampuan dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data historis terkait pergerakan sosial di masyarakat.

Tugas utama meliputi studi literatur, pengumpulan dokumen, wawancara dengan sumber, dan analisis data untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan sosial.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penulisan laporan atau artikel, serta berbagi temuan penelitian melalui presentasi atau seminar untuk mendorong pemahaman lebih lanjut tentang pergerakan sosial dalam konteks sejarah.

Apa saya cocok bekerja sebagai Peneliti sejarah pergerakan sosial?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan sebagai peneliti sejarah pergerakan sosial adalah seorang yang memiliki minat dan pengetahuan yang mendalam tentang sejarah, memiliki kemampuan analitis yang baik, dan mampu mengolah data dan informasi secara sistematis.

Kemampuan komunikasi dan presentasi yang baik juga diperlukan, untuk dapat menyampaikan hasil penelitian secara jelas dan efektif kepada orang lain.

Seseorang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki minat dan kecintaan terhadap sejarah dan tidak memiliki keinginan untuk melakukan penelitian yang mendalam.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi peneliti sejarah pergerakan sosial adalah bahwa mereka hanya akan bekerja dengan dokumen dan arsip tanpa melibatkan masyarakat. Padahal, seorang peneliti sejarah pergerakan sosial juga melakukan penelitian lapangan, wawancara, dan observasi untuk memahami realitas sosial.

Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa seorang peneliti sejarah pergerakan sosial akan menemukan jawaban pasti tentang penyebab dan dampak gerakan sosial tertentu. Namun, realitasnya adalah bahwa penelitian ini melibatkan banyak interpretasi, karena sumber-sumber sejarah seringkali memiliki kelemahan atau sudut pandang yang berbeda.

Perbedaan dengan profesi mirip seperti sejarawan adalah bahwa peneliti sejarah pergerakan sosial fokus pada studi tentang pergerakan sosial yang memiliki dampak sosial-politik yang signifikan, sedangkan sejarawan lebih berfokus pada studi umum tentang sejarah dan periode tertentu tanpa pembatasan topik tertentu.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Sejarah
Antropologi
Sosiologi
Ilmu Politik
Studi Gender dan Perempuan
Studi Budaya Populer
Studi Media dan Komunikasi
Studi Asia
Studi Amerika Latin
Studi Eropa

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Yayasan Sejarah Indonesia
Lembaga Sejarah dan Budaya Nusantara
Universitas Indonesia - Program Studi Sejarah
Lembaga Penelitian dan Pengembangan Budaya Nasional
Pusat Studi Sejarah dan Ilmu Budaya
Museum Nasional Indonesia
Pusat Kajian Sejarah dan Hak Asasi Manusia
Badan Pengelolaan Pusaka dan Prasasti
Perpustakaan Nasional Indonesia - Divisi Koleksi Khusus
Lembaga Kebudayaan DIY - Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan