Pengacara Di Lembaga Nirlaba Atau LSM

  Profil Profesi

biasanya bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat yang membutuhkan.

Pekerjaan ini melibatkan menyediakan konsultasi hukum, membantu dalam proses litigasi, dan menyusun kontrak atau dokumen hukum lainnya.

Selain itu, pengacara di lembaga nirlaba atau LSM juga sering terlibat dalam advokasi untuk perubahan kebijakan hukum atau perlindungan hak asasi manusia.

Apa saya cocok bekerja sebagai Pengacara di lembaga nirlaba atau LSM?

Profil orang yang cocok untuk menjadi pengacara di lembaga nirlaba atau LSM adalah seseorang yang memiliki semangat yang tinggi dalam melakukan advokasi untuk kepentingan masyarakat dan memiliki pengetahuan yang baik tentang hukum dan regulasi yang berlaku.

Kemampuan untuk bekerja secara independen serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik juga sangat diperlukan dalam pekerjaan ini.

Seseorang yang tidak memiliki ketekunan, tidak tertarik dengan isu-isu sosial, dan tidak memiliki komitmen untuk membela hak-hak masyarakat, mungkin tidak cocok untuk menjadi pengacara di lembaga nirlaba atau LSM.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi pengacara di lembaga nirlaba atau LSM adalah bahwa mereka hanya berfokus pada kegiatan advokasi tanpa memperhatikan aspek finansial dalam pekerjaannya. Namun, kenyataannya pengacara di lembaga nirlaba juga perlu memperhatikan sumber pendanaan demi kelangsungan organisasi tersebut.

Ekspektasi yang salah tentang menjadi pengacara di lembaga nirlaba atau LSM adalah bahwa mereka akan selalu berurusan dengan kasus-kasus penting dan terkenal. Padahal, dalam kenyataannya pengacara di lembaga nirlaba juga menghadapi banyak kasus-kasus kecil atau rutin yang tetap membutuhkan porsi waktu dan perhatian yang sama.

Perbedaan utama antara profesi pengacara di lembaga nirlaba atau LSM dengan profesi lawyer di perusahaan swasta adalah sifat tanggung jawabnya. Pengacara di lembaga nirlaba atau LSM sering juga berperan sebagai advokat sosial, berfokus pada isu-isu hak asasi manusia atau kesejahteraan masyarakat, sementara lawyer di perusahaan swasta lebih condong pada kepentingan kliennya dalam ranah bisnis.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Hukum
Ilmu Politik
Studi Pembangunan
Studi Gender
Sosiologi
Hubungan Internasional
Studi Kebijakan Publik
Antropologi
Ekonomi Pembangunan
Manajemen Sumber Daya Manusia

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Amnesty International Indonesia
Hukum Online
Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK)
KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan)
LBH Masyarakat
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)
LBH Jakarta
LBH Surabaya
Imparsial
Pusat Hak Asasi Manusia Universitas Indonesia (PUSHAM UI)