Sebagai pengajar kursus bersalin, tugasnya adalah memberikan pelatihan dan pengetahuan kepada calon orangtua tentang persiapan dan proses melahirkan.
Selain itu, ia juga akan memberikan informasi tentang tindakan medis selama proses persalinan dan memberikan dukungan emosional kepada calon orangtua.
Pekerjaan ini juga melibatkan membantu calon orangtua untuk mengatur dan merencanakan persiapan persalinan, seperti mengatur waktu ke rumah sakit dan menyusun rencana persalinan yang diinginkan.
Profil orang yang cocok untuk menjadi pengajar kursus bersalin adalah seorang yang berpengalaman dalam bidang kebidanan atau memiliki latar belakang pendidikan kesehatan yang kuat dan mampu memberikan informasi yang akurat dan berguna kepada calon ibu tentang proses persalinan. Pengajar juga harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk membangun hubungan dengan calon ibu dan membantu mengatasi kekhawatiran atau ketidakpastian mereka.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan sebagai pengajar kursus bersalin adalah mereka yang tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup dalam bidang kehamilan, persalinan, dan perawatan pasca persalinan.
Miskonsepsi tentang profesi pengajar kursus bersalin adalah anggapan bahwa mereka hanya mengajarkan tentang teknik-teknik persalinan, padahal sebenarnya mereka juga memberikan pengetahuan tentang kesehatan ibu dan bayi secara menyeluruh.
Ekspektasi yang salah adalah menganggap bahwa setelah mengikuti kursus bersalin, ibu akan memiliki persalinan yang sempurna dan bebas dari komplikasi, padahal kenyataannya persalinan tidak bisa diprediksi dan tetap memiliki risiko yang mungkin timbul.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti bidan atau dokter kandungan, adalah bahwa pengajar kursus bersalin fokus pada pemberian informasi dan edukasi kepada ibu hamil, sedangkan bidan atau dokter kandungan bertanggung jawab untuk memberikan perawatan medis dan mengawasi perkembangan kehamilan secara langsung.