Tenaga pengajar pada kursus hukum keluarga Islam bertanggung jawab dalam memberikan materi dan pengajaran kepada peserta kursus.
Mereka akan membahas berbagai topik terkait hukum keluarga Islam seperti pernikahan, perceraian, waris, hak dan kewajiban dalam keluarga.
Selain itu, mereka juga akan memberikan penjelasan dan diskusi terkait penerapan hukum keluarga Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Seorang tenaga pengajar pada kursus hukum keluarga Islam untuk masyarakat umum harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang hukum keluarga Islam dan mampu mengkomunikasikan informasi tersebut dengan jelas dan mudah dipahami oleh peserta kursus.
Sebagai tenaga pengajar, ia juga harus memiliki kemampuan untuk memahami serta mempertimbangkan berbagai perspektif dan konteks sosial yang berbeda dalam penerapan hukum keluarga Islam.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang hukum keluarga Islam, tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik, dan tidak memiliki ketertarikan dalam membantu masyarakat, kemungkinan kamu tidak cocok untuk menjadi tenaga pengajar pada kursus hukum keluarga Islam ini.
Miskonsepsi tentang tenaga pengajar kursus hukum keluarga Islam adalah mereka hanya mengajarkan teori tanpa pengalaman praktis. Padahal, sebagian besar tenaga pengajar juga praktisi hukum yang memiliki pengalaman di lapangan.
Ekspektasi yang salah adalah mengharapkan tenaga pengajar kursus hukum keluarga Islam dapat memberikan solusi langsung untuk masalah keluarga secara individual. Kursus ini lebih fokus pada pemahaman hukum dan prinsip-prinsip dalam Islam.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti konselor keluarga, adalah bahwa tenaga pengajar kursus hukum keluarga Islam lebih fokus pada aspek hukum dalam Islam, sementara konselor keluarga lebih berorientasi pada penyelesaian masalah psikologis dan emosional dalam keluarga.