Pekerjaan sebagai pengajar pendidikan Ibtidaiyah di perguruan tinggi melibatkan pengajaran dan penelitian dalam bidang keilmuan tersebut.
Tugas utama meliputi menyusun dan menyampaikan materi kuliah mengenai Pendidikan Ibtidaiyah, membimbing dan mengarahkan mahasiswa dalam melakukan penelitian, serta menguji dan menilai kemampuan mahasiswa.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan partisipasi dalam seminar, konferensi, dan kegiatan akademik lainnya untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman dalam bidang pendidikan Ibtidaiyah.
Seorang yang memiliki pengalaman mengajar di tingkat dasar atau menengah, memiliki pengetahuan yang mendalam tentang agama, dan memiliki kemampuan mengelola kelas yang baik akan cocok sebagai pengajar Pendidikan Ibtidaiyah di Perguruan Tinggi.
Selain itu, seorang pengajar Pendidikan Ibtidaiyah juga harus mampu membimbing mahasiswa dalam menganalisis dan memahami teks-teks agama, serta memiliki kemampuan menyampaikan materi dengan jelas dan inspiratif.
Jika kamu tidak memiliki pengalaman mengajar di tingkat perguruan tinggi atau tidak memiliki pemahaman mendalam tentang kurikulum pendidikan di tingkat tarbiyah, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Pengajar Pendidikan Ibtidaiyah di Perguruan Tinggi adalah bahwa mereka hanya mengajarkan mata pelajaran agama Islam. Realitanya, mereka juga mengajar mata pelajaran umum seperti matematika, bahasa Indonesia, dan sejarah.
Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa mereka hanya mengajar mahasiswa yang ingin menjadi pengajar Pendidikan Ibtidaiyah. Padahal, mereka juga mengajar mahasiswa dari berbagai program studi lainnya.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti dosen bahasa Arab, adalah bahwa Pengajar Pendidikan Ibtidaiyah di Perguruan Tinggi lebih fokus pada pendidikan Islam yang mencakup seluruh aspek kehidupan, sedangkan dosen bahasa Arab lebih fokus pada pengajaran bahasa Arab secara mendalam.