Sebagai pengurus Majelis Taklim, tugas utama adalah mengorganisir dan mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dalam majelis tersebut.
Selain itu, juga bertanggung jawab dalam menyusun materi ceramah atau kajian yang akan disampaikan kepada peserta majelis.
Selama kegiatan berlangsung, pengurus Majelis Taklim juga harus memastikan kelancaran dan keamanan acara serta menjaga hubungan baik dengan peserta dan pemateri.
Seorang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang agama, memiliki keterampilan dalam mengorganisir acara dan kegiatan, serta mampu berkomunikasi dengan baik dengan anggota majelis taklim, akan cocok dengan pekerjaan sebagai pengurus Majelis Taklim.
Ketekunan, kesabaran, dan kemampuan dalam memimpin kelompok juga merupakan profil yang cocok untuk pekerjaan tersebut.
Jika kamu tidak memiliki minat dalam kegiatan keagamaan, kurang berkomunikasi dengan masyarakat, dan kurang memiliki kemampuan pengorganisasian acara, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan sebagai pengurus Majelis Taklim.
Miskonsepsi tentang profesi Pengurus Majelis Taklim adalah bahwa pekerjaannya hanya mengatur jadwal dan tempat pertemuan, padahal sebenarnya mereka juga bertugas mengorganisir materi pembelajaran serta memfasilitasi diskusi dan kegiatan lainnya.
Ekspektasi tentang Pengurus Majelis Taklim seringkali berfokus pada peran mereka sebagai guru agama yang mampu memberikan pengetahuan yang mendalam, namun kenyataannya mereka juga adalah relawan yang memiliki keterbatasan dalam hal pengetahuan agama.
Perbedaan utama dengan profesinya yang mirip, yaitu guru agama formal, adalah bahwa Pengurus Majelis Taklim bekerja secara sukarela dan biasanya berfokus pada pendidikan agama di lingkungan komunitas, sementara guru agama formal bekerja untuk lembaga pendidikan resmi dan memiliki tanggung jawab yang lebih luas.