Merupakan pekerjaan yang melibatkan pengoperasian dan pemeliharaan alat berat di pelabuhan.
Tugas utamanya adalah mengoperasikan alat berat, seperti forklift atau derek, untuk memindahkan atau memuat barang di pelabuhan.
Selain itu, pekerjaan ini juga mencakup pemeliharaan rutin alat berat, seperti pemeriksaan perawatan dan perbaikan ringan.
Seorang yang cocok untuk pekerjaan sebagai petugas operasi alat berat di pelabuhan adalah seseorang yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang baik tentang alat berat, serta memiliki kemampuan problem solving yang tinggi.
Selain itu, seorang kandidat juga harus memiliki keterampilan dalam mengikuti instruksi dengan teliti dan dapat bekerja dalam tekanan waktu yang ketat.
Jika kamu tidak memiliki keterampilan teknis yang kuat, kurang mampu menghadapi situasi yang tidak terduga, dan kurang bisa beradaptasi dengan lingkungan kerja yang keras dan berisiko tinggi, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi pertama tentang petugas operasi alat berat di pelabuhan adalah bahwa pekerjaan mereka hanya melibatkan pengoperasian alat berat tanpa tantangan. Namun kenyataannya, mereka harus menghadapi kondisi kerja yang sulit dan menghadapi risiko kecelakaan yang tinggi.
Ekspektasi kedua yang salah adalah bahwa mereka akan memiliki waktu luang yang banyak di sela-sela pekerjaan mereka. Namun, profesi ini seringkali membutuhkan jam kerja yang panjang dan tidak teratur, terutama saat ada situasi darurat atau kebutuhan mendesak.
Perbedaan utama antara petugas operasi alat berat di pelabuhan dengan profesi yang mirip seperti operator alat berat di konstruksi adalah lingkungan kerja dan jenis peralatan yang digunakan. Di pelabuhan, mereka harus terbiasa dengan lingkungan laut yang keras dan berangin serta menghadapi risiko kapal besar dan kargo yang bergerak. Sedangkan di konstruksi, operator alat berat biasanya bekerja di darat dengan peralatan yang berbeda seperti excavator atau bulldozer.