Pharmacoepidemiologist

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai pharmacoepidemiologist melibatkan studi epidemiologi yang berkaitan dengan penggunaan obat-obatan.

Tugas utamanya adalah mengumpulkan data tentang efek samping obat, mempelajari pola penggunaan obat dalam populasi tertentu, dan menganalisis risiko dan manfaatnya.

Pekerjaan ini juga melibatkan kerja sama dengan tim peneliti dan pengambil kebijakan kesehatan untuk menyediakan data yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan terkait keamanan dan efektivitas obat.

Apa saya cocok bekerja sebagai Pharmacoepidemiologist?

Profil orang yang cocok untuk pekerjaan sebagai Pharmacoepidemiologist adalah seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan farmasi atau kedokteran, memiliki pengetahuan yang kuat dalam epidemiologi, dan mampu melakukan analisis data secara mendalam.

Selain itu, seorang Pharmacoepidemiologist juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, memiliki keterampilan analitis yang tinggi, dan mampu bekerja secara mandiri atau dalam tim penelitian.

Jika kamu tidak memiliki minat dalam menganalisis data secara mendetail, kurang memiliki kemampuan dalam mengumpulkan dan mengolah informasi kesehatan, serta tidak memiliki ketekunan untuk melakukan penelitian epidemiologi, maka kamu tidak cocok menjadi seorang Pharmacoepidemiologist.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Pharmacoepidemiologist adalah bahwa mereka hanya bekerja di laboratorium dan tidak memiliki interaksi langsung dengan pasien. Namun, kenyataannya mereka juga terlibat dalam penelitian lintas disiplin dan analisis data untuk memahami dampak penggunaan obat secara populasi.

Ekspektasi yang salah adalah bahwa Pharmacoepidemiologist hanya fokus pada efek samping obat. Padahal, mereka juga mempelajari efektivitas obat, pola penggunaan obat, serta faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan obat secara umum.

Perbedaan signifikan antara Pharmacoepidemiologist dan profesi terkait seperti farmasis klinis adalah fokus area kerja mereka. Pharmacoepidemiologist lebih mengkaji dampak penggunaan obat pada tingkat populasi, sedangkan farmasis klinis berfokus pada penggunaan obat secara individual dan memberikan rekomendasi pengobatan langsung kepada pasien.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Farmasi/Farmakologi
Epidemiologi
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Biostatistik
Kimia
Biologi
Kedokteran
Bioinformatika
Kesehatan Internasional
Kedokteran Forensik

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT Kalbe Farma Tbk
PT Tempo Scan Pacific Tbk
PT Sanbe Farma
PT Dexa Medica
PT Indofarma (Persero) Tbk
PT Pyridam Farma Tbk
PT Phapros (Persero)
PT Mensa Binasukses
PT Merck Indonesia