Sebagai planner pertambangan minyak dan gas, tugas utama meliputi perencanaan dan penjadwalan kegiatan operasional untuk memastikan efisiensi dan keberlanjutan produksi minyak dan gas.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan analisis data produksi, evaluasi risiko, perencanaan anggaran, dan koordinasi dengan tim operasional untuk memastikan semua kegiatan berjalan sesuai rencana dan target yang telah ditetapkan.
Pekerjaan ini juga melibatkan pemantauan dan pelaporan terhadap kinerja operasional serta pengambilan keputusan berdasarkan data dan informasi terkait produksi minyak dan gas.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Planner pertambangan minyak dan gas adalah seorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang industri minyak dan gas, ahli dalam analisis data dan proyeksi, serta memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik.
Sebagai seorang Planner, individu ini harus dapat mengkoordinasikan operasi yang kompleks, membaca dan menganalisis data teknis, serta memiliki keahlian dalam perencanaan strategis dan pengambilan keputusan.
Seseorang yang tidak suka dengan pekerjaan yang melibatkan analisis data, kerja lapangan, dan menghadapi tekanan dalam lingkungan yang tidak pasti dan cepat berubah, kemungkinan besar tidak cocok dengan pekerjaan sebagai planner pertambangan minyak dan gas.
Miskonsepsi tentang planner pertambangan minyak dan gas adalah bahwa pekerjaannya hanya melibatkan perencanaan proyek tanpa melibatkan operasi sehari-hari. Namun, kenyataannya planner ini juga harus terlibat secara aktif dalam pengawasan dan pengendalian proyek yang sedang berjalan.
Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa planner pertambangan minyak dan gas hanya akan bekerja di kantor dan tidak perlu berhubungan langsung dengan lapangan atau operasi produksi. Padahal, seorang planner juga harus sering turun ke lapangan untuk memantau dan memastikan proyek berjalan sesuai rencana.
Perbedaan utama antara planner pertambangan minyak dan gas dengan profesi yang mirip seperti insinyur pertambangan adalah pada bidang spesialisasinya. Meskipun keduanya berhubungan dengan industri pertambangan, planner bertanggung jawab untuk perencanaan, jadwal, dan koordinasi proyek sementara insinyur lebih fokus pada perancangan dan implementasi teknis infrastruktur pertambangan.