Pekerjaan sebagai restorator bangunan bersejarah melibatkan upaya dalam memulihkan dan melestarikan keaslian serta nilai historis dari bangunan bersejarah.
Tugas utama meliputi penelitian, evaluasi, dan perencanaan untuk melakukan restorasi yang sesuai dengan standar keberlanjutan dan pelestarian bangunan bersejarah.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan keterampilan dalam mengidentifikasi dan memperbaiki kerusakan serta mengembalikan bangunan bersejarah ke bentuk aslinya, dengan tetap memperhatikan peraturan dan panduan yang berlaku.
Seorang yang memiliki minat dan keahlian dalam keindahan arsitektur dan sejarah bangunan-bangunan.
Dibutuhkan ketelitian dan perhatian terhadap detail, serta kemampuan untuk mempertahankan karakteristik asli bangunan bersejarah.
Jika kamu tidak memiliki minat pada sejarah, tidak teliti dalam pekerjaan, dan tidak bersedia belajar tentang bahan bangunan bersejarah, kemungkinan kamu tidak cocok sebagai seorang restorator bangunan bersejarah.
Ekspektasi: Restorator bangunan bersejarah hanya bekerja di dalam ruangan dan menghabiskan waktu dengan merenovasi bangunan indah. Realita: Mereka juga harus bekerja di luar ruangan dalam kondisi cuaca yang berubah-ubah, terpapar debu dan bahan kimia berbahaya.
Miskonsepsi tentang restorator bangunan bersejarah adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk mengganti bahan bangunan yang rusak. Sebenarnya, mereka juga harus melakukan penelitian historis dan memperhatikan aspek budaya agar restorasi sesuai dengan keaslian bangunan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti kontraktor atau tukang adalah bahwa restorator bangunan bersejarah memiliki pengetahuan khusus tentang metode restorasi yang bertanggung jawab secara historis, dan mereka selalu berusaha untuk mempertahankan keaslian bangunan daripada menggantikan atau memodifikasinya.