Pekerjaan dalam bidang seni dan kerajinan bersejarah membutuhkan pemahaman dan pengetahuan yang mendalam tentang seni dan budaya masa lampau.
Tugas utama meliputi penelitian, pengumpulan, dan dokumentasi karya seni dan kerajinan bersejarah serta menjaga dan merawat koleksi tersebut.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penyampaian informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang nilai-nilai seni dan kerajinan bersejarah serta pentingnya menjaga warisan budaya untuk generasi yang akan datang.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan ahli seni dan kerajinan bersejarah adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang seni dan kerajinan bersejarah, memiliki kepekaan estetika yang tinggi, serta memiliki kemampuan analisis yang baik dalam memahami dan menginterpretasikan karya seni dan kerajinan dari waktu ke waktu.
Dalam pekerjaan ini, kemampuan riset yang baik dan keahlian dalam menyusun laporan juga sangat penting, sehingga seorang ahli seni dan kerajinan bersejarah harus memiliki ketekunan dan kemampuan penelitian yang tinggi.
Jika kamu tidak memiliki minat atau pengetahuan dalam seni dan kurang kreatif dalam membuat kerajinan, maka kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli seni dan kerajinan bersejarah adalah bahwa pekerjaan ini hanya melibatkan pengamatan dan penelitian untuk mengidentifikasi dan mempelajari artefak dan karya seni bersejarah. Namun, realitanya adalah bahwa ahli ini juga harus memiliki keterampilan praktis dalam memahat, melukis, dan mengawetkan benda-benda seni.
Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa ahli seni dan kerajinan bersejarah hanya akan bekerja dengan benda-benda yang terkenal secara internasional, seperti karya seni dari seniman terkenal. Namun, kenyataannya, sebagian besar pekerjaan dilakukan di museum kecil atau institusi lokal, yang berarti sering kali bekerja dengan artefak yang kurang terkenal namun tetap bersejarah dan berharga.
Profesi Ahli seni dan kerajinan bersejarah sering kali dianggap mirip dengan konservator museum atau ahli arkeologi. Padahal, perbedaannya terletak pada fokusnya. Ahli seni dan kerajinan bersejarah lebih terkait dengan pemahaman, analisis, dan interpretasi tentang benda-benda seni bersejarah, sedangkan konservator museum bertanggung jawab mengawetkan dan memperbaiki kondisi fisik dari artefak tersebut, dan ahli arkeologi lebih fokus pada penggalian dan dokumentasi situs-situs bersejarah.