Pekerjaan sebagai statistikus melibatkan analisis data dan pembuatan model matematis untuk menginterpretasikan dan mengambil kesimpulan dari data yang ada.
Tugas utama meliputi pengumpulan data, pemrosesan dan analisis statistik, serta penyusunan laporan dan presentasi hasil analisis kepada pihak terkait.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan konsultasi dan kolaborasi dengan tim atau klien lainnya dalam mengembangkan strategi atau rekomendasi berdasarkan temuan dari analisis data.
Seorang statistikus yang cocok adalah seseorang yang sangat terampil dalam analisis data dan memiliki pemahaman mendalam tentang metodologi statistik.
Mereka harus memiliki keahlian matematika yang kuat, mampu mengambil keputusan berdasarkan hasil analisis data, dan memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk mengartikan temuan statistik kepada non-ahli.
Jika kamu tidak menyukai matematika dan analisis data, maka kamu tidak cocok menjadi seorang statistikus.
Miskonsepsi tentang profesi statistikus adalah bahwa pekerjaannya hanya berkaitan dengan menghimpun dan menganalisis data, padahal sebenarnya mereka juga harus mampu menginterpretasi hasil analisis dan memberikan rekomendasi berdasarkan temuan tersebut.
Ekspektasi yang salah tentang menjadi statistikus adalah bahwa pekerjaannya selalu dilakukan di laboratorium atau ruang lingkup akademik, padahal sebenarnya banyak statistikus yang bekerja di berbagai sektor, seperti industri, pemerintahan, perbankan, atau konsultan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti matematikus adalah bahwa statistikus lebih fokus pada pengumpulan dan analisis data untuk mendapatkan informasi yang dapat menginformasikan keputusan, sementara matematikus lebih cenderung berfokus pada pengembangan teori matematika dan aplikasinya di berbagai bidang.