Tax Reporting Analyst

  Profil Profesi

Sebagai Tax Reporting Analyst, tugas utama adalah mengumpulkan dan menganalisis data keuangan untuk keperluan pelaporan pajak.

Selain itu, juga perlu mengawasi dan memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan pajak yang berlaku.

Pekerjaan ini melibatkan kerjasama dengan tim keuangan dan departemen lainnya untuk memastikan pemenuhan kewajiban pajak yang tepat waktu dan akurat.

Apa saya cocok bekerja sebagai Tax Reporting Analyst?

Orang yang cocok dengan pekerjaan sebagai Tax Reporting Analyst adalah mereka yang memiliki pemahaman mendalam tentang peraturan perpajakan, analitis, dan cermat dalam melakukan pelaporan pajak serta dapat bekerja dengan tim lintas departemen.

Keahlian dalam analisis data dan pemahaman yang baik tentang sistem perpajakan juga akan menjadi nilai tambah bagi orang yang ingin sukses dalam peran ini.

Jika kamu adalah seorang yang tidak tertarik dengan angka, memiliki kecenderungan untuk melupakan detail, dan kurang memiliki kemampuan analitis, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai Tax Reporting Analyst.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang Tax Reporting Analyst adalah bahwa pekerjaannya hanya fokus pada pengisian formulir pajak. Realitanya, pekerjaan ini melibatkan analisis dan interpretasi hukum pajak yang kompleks serta menyusun laporan-laporan keuangan untuk mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku.

Sebuah ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa Tax Reporting Analyst hanya akan bekerja selama masa pengisian pajak tahunan. Namun, kenyataannya, pekerjaan ini melibatkan pemantauan terus-menerus atas perubahan peraturan perpajakan dan melakukan perhitungan dan pelaporan pajak secara regular.

Perbedaan utama dengan profesi yang mirip, seperti akuntan atau auditor, adalah bahwa Tax Reporting Analyst memiliki fokus khusus pada aspek perpajakan dalam hubungannya dengan laporan keuangan perusahaan. Mereka juga bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan yang berlaku, sementara akuntan atau auditor dapat memiliki tanggung jawab yang lebih luas dalam hal analisis keuangan dan audit.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Pajak
Akuntansi
Manajemen Keuangan
Hukum Bisnis
Ekonomi
Perpajakan Bisnis Internasional
Keuangan Perusahaan
Audit
Analisis Keuangan
Sistem Informasi Akuntansi

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

PricewaterhouseCoopers (PwC)
Deloitte
Ernst & Young (EY)
KPMG
Accenture
BDO Indonesia
Grant Thornton Indonesia
Crowe Indonesia
BCA Sekuritas
Bank Mandiri