Sebagai teknisi budidaya hutan, tugas utama adalah merawat dan memelihara keberlangsungan hutan.
Hal ini meliputi pemantauan pertumbuhan tanaman, pengendalian hama dan penyakit, serta pemangkasan pohon yang tidak sehat.
Selain itu, juga terlibat dalam penanaman pohon baru, pembuatan petak pengujian, dan pengumpulan data untuk keperluan penelitian dan pembaruan kebijakan hutan.
Seorang yang cocok untuk menjadi teknisi budidaya hutan adalah individu yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang ekosistem hutan dan memiliki keterampilan dalam merawat dan mengembangkan tanaman hutan.
Kemampuan untuk bekerja di lapangan dengan kondisi yang kadang sulit juga menjadi kualifikasi yang penting untuk pekerjaan ini.
Jika kamu tidak tertarik dengan alam, tidak sabar dalam menghadapi pekerjaan lapangan, dan kurang memiliki pengetahuan tentang tumbuhan, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Ekspektasi miskonsepsi tentang profesi teknisi budidaya hutan adalah bahwa mereka hanya sebatas melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon, padahal realitanya mereka juga bertanggung jawab dalam pengelolaan keanekaragaman hayati dan pemulihan ekosistem.
Perbedaan antara profesi teknisi budidaya hutan dengan profesi yang mirip seperti tukang kebun adalah mereka memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang ekologi hutan, pengelolaan hutan berkelanjutan, dan penanganan permasalahan terkait hutan, bukan hanya sebatas kegiatan penataan taman atau lahan.
Miskonsepsi lainnya adalah bahwa profesi teknisi budidaya hutan hanya beroperasi di hutan, padahal mereka juga dapat bekerja di perusahaan kehutanan, lembaga penelitian, non-pemerintah, atau bahkan menjadi konsultan untuk pengelolaan hutan berkelanjutan di berbagai sektor.