Sebagai penyuluh perhutanan sosial, tugas utama adalah menjadi fasilitator antara masyarakat dan pemerintah dalam upaya konservasi hutan.
Pekerjaan ini melibatkan pendampingan dan penyuluhan kepada masyarakat dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dalam rangka pengelolaan hutan sosial.
Seorang yang cocok menjadi Penyuluh Perhutanan Sosial adalah seseorang yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan dan masyarakat, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Kemampuan dalam mengelola program-program sosial dan memiliki pengetahuan yang baik mengenai keberlanjutan lingkungan juga menjadi kualifikasi penting untuk pekerjaan ini.
Jika kamu tidak memiliki minat atau kepedulian terhadap lingkungan dan kelestarian hutan serta kurang memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang baik, kamu kemungkinan tidak cocok menjadi seorang penyuluh perhutanan sosial.
Miskonsepsi tentang penyuluh perhutanan sosial adalah bahwa tugas utama mereka hanya mengajar tentang kehutanan, padahal sebenarnya mereka juga bertanggung jawab dalam membantu masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hutan secara berkelanjutan.
Ekspektasi yang salah tentang penyuluh perhutanan sosial adalah bahwa mereka akan bekerja dalam kondisi dan lingkungan yang mengasyikkan dengan banyak waktu senggang, padahal kenyataannya mereka sering kali harus bekerja di daerah terpencil, dengan akses yang sulit dan dalam kondisi alam yang berat.
Perbedaan mendasar dengan profesi yang mirip, seperti penyuluh pertanian atau penyuluh keluarga berencana, adalah bahwa penyuluh perhutanan sosial memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dalam pengelolaan hutan dan masyarakat, yang memungkinkan mereka untuk bekerja secara efektif dalam konteks perhutanan sosial dan ruang terbuka hijau.