Pekerjaan sebagai teknisi nuklir melibatkan perawatan, pemeliharaan, dan penanganan bahan nuklir serta peralatan yang terkait.
Tugas utama teknisi nuklir mencakup melakukan pengujian dan pemeliharaan rutin pada peralatan nuklir, mengawasi keamanan dan keselamatan dalam penggunaan bahan nuklir, serta melakukan analisis dan penanganan jika terjadi kegagalan atau insiden.
Selain itu, sebagai teknisi nuklir, juga perlu bekerja dalam tim dengan ahli nuklir lainnya untuk memastikan bahwa seluruh proses dan aktivitas nuklir berjalan dengan aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan sebagai Teknisi Nuklir adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam dalam fisika nuklir, memahami protokol keamanan nuklir, dan memiliki kemampuan analisis yang baik.
Dalam pekerjaan ini, seorang Teknisi Nuklir juga diharapkan memiliki ketelitian yang tinggi, tanggung jawab yang kuat, dan kemampuan bekerja di bawah tekanan dalam situasi darurat.
Jika kamu memiliki kecemasan terhadap bahan radioaktif atau tidak tertarik dalam memahami dan bekerja dengan peralatan nuklir yang rumit, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai teknisi nuklir.
Miskonsepsi tentang profesi Teknisi Nuklir adalah bahwa pekerjaannya selalu berbahaya dan berisiko tinggi. Namun, kenyataannya, teknisi nuklir mengikuti protokol keselamatan yang ketat dan bekerja dengan peralatan canggih untuk menjaga keamanan.
Ekspektasi yang salah tentang profesi Teknisi Nuklir adalah bahwa mereka selalu bekerja di atas kapal selam atau pembangkit listrik tenaga nuklir. Padahal, Teknisi Nuklir dapat bekerja di berbagai industri seperti penelitian ilmiah, pengujian medis, atau fasilitas pengolahan limbah.
Perbedaan utama dengan profesi yang mirip, seperti Ahli Fisika Nuklir, adalah Teknisi Nuklir lebih fokus pada operasional dan pemeliharaan peralatan, sedangkan Ahli Fisika Nuklir lebih berperan dalam penelitian, perancangan, dan pengembangan teknologi nuklir.