Pekerjaan sebagai tenaga pengajar di sekolah tinggi intelijen melibatkan mengajar dan mengembangkan kurikulum yang berkaitan dengan intelijen dan keamanan nasional.
Tugas-tugas utama meliputi menyusun materi pelajaran, memberikan kuliah dan praktikum kepada para siswa, serta melakukan evaluasi dan penilaian terhadap kinerja mereka.
Selain itu, pekerjaan ini juga memerlukan keterlibatan dalam riset dan pengembangan terkait intelijen nasional untuk membantu siswa memahami dan menghadapi ancaman keamanan yang ada di negara.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan sebagai tenaga pengajar di sekolah tinggi intelijen adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang intelijen dan keamanan.
Selain itu, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan mengajarkan materi tersebut dengan cara yang mudah dipahami oleh para siswa dan mampu menginspirasi mereka untuk menjadi ahli di bidang intelijen.
Seseorang yang tidak cocok untuk menjadi tenaga pengajar di sekolah tinggi intelijen adalah mereka yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang intelijen, keamanan, dan strategi, serta kurang memiliki ketelitian dalam menganalisis informasi dan kurang dapat bekerja secara rahasia.
Miskonsepsi tentang profesi tenaga pengajar di sekolah tinggi intelijen adalah bahwa mereka hanya mengajarkan mata pelajaran, padahal kenyataannya mereka juga terlibat dalam pelatihan dan pengembangan keahlian intelijen.
Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa mereka akan bekerja secara rahasia dan selalu terlibat dalam kegiatan mata-mata, padahal sebagian besar pekerjaan mereka adalah memberikan pemahaman konseptual kepada calon agen intelijen.
Perbedaan antara tenaga pengajar di sekolah tinggi intelijen dan profesi yang mirip, seperti agen intelijen lapangan, adalah bahwa yang pertama fokus pada pengajaran dan pelatihan, sedangkan yang kedua fokus pada operasi intelijen secara langsung di lapangan.